Saham AS dan Eropa terlihat merosot pada hari Kamis, setelah ECB mengumumkan keputusan untuk mulai menaikkan suku bunga pada bulan Juli dan rilis data inflasi AS hari ini.
ECB menyatakan hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 0,25%, bukan sebesar 0,50%, seperti perkiraan sebagian besar pasar. Mereka menolak untuk secara agresif menaikkan biaya pinjaman karena mereka tidak ingin memprovokasi stagflasi dalam menghadapi inflasi yang tinggi. Mereka juga menjelaskan bahwa kenaikan suku bunga mungkin tidak terjadi jika inflasi di kawasan Euro terhenti. Tidak mengherankan, keputusan seperti itu menyebabkan penurunan EUR/USD ke 1,0350.
Dalam data AS, perkiraan IHK di bulan Mei memperkirakan stabilisasi dalam angka YoY sekitar 8,3%, dan kenaikan 0,7% dalam data MoM. Sementara itu, inflasi konsumen inti diperkirakan turun ke 5,9% y/y dan turun ke 0,5% m/m. Semua ini adalah perkiraan yang sangat optimis, terutama karena harga minyak dan energi di AS sangat tinggi. Jika nilai riil berubah seperti ini, Dolar akan berada di bawah tekanan karena Fed akan menghentikan kenaikan suku bunganya, atau mengubahnya menjadi hanya 0,25%, bukan 0,50%.
Namun, jika inflasi melonjak lagi, gelombang penjualan baru akan terjadi di pasar saham AS, yang kemudian akan menyebar ke pasar dunia lainnya. Dolar, di sisi lain, akan menunjukkan peningkatan tajam karena Fed tidak hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 0,50%, tetapi juga melanjutkannya di bulan-bulan berikutnya.
Singkatnya, sampai tekanan inflasi mereda di sebagian besar negara-negara Barat, bank sentral dunia akan menaikkan suku bunga pada satu rate atau lainnya, yang akan menyebabkan krisis global yang semakin parah dengan konsekuensi negatif.
Prakiraan untuk hari ini:
XAU/USD
Emas Spot mencapai support di 1841,80 menjelang rilis data inflasi AS. Jika angka tersebut turun, maka emas akan naik ke 1.866,70, terutama karena permintaan Dolar akan menurun.
EUR/USD
Euro saat ini diperdagangkan di atas 1,0630. Jika inflasi di AS menurun, maka pasangan akan naik ke 1,0730.
