Pasangan mata uang GBP/USD juga diperdagangkan dengan sangat tenang pada hari Senin. Harga pertama turun di bawah garis MA, kemudian mencoba untuk memulai putaran baru pada pergerakan naik, tetapi secara umum, hari ini berlalu tanpa "insiden". Jadi, kesimpulan pertama adalah bahwa Euro dan Pound terus menunjukkan pergerakan yang hampir identik, yang sangat menyederhanakan proses analisis. Selanjutnya, meskipun Pound menunjukkan pertumbuhan yang solid pekan lalu, bahkan pertumbuhan seperti itu tidak berarti apa-apa. Ya, Pound mundur dari posisi terendah 2 tahun berkat reaksi pasar yang tidak logis terhadap pertemuan Fed dan berkat kenaikan suku bunga utama Bank of England. Namun, lalu apa? Bank of England telah menaikkan suku bunga untuk kelima kalinya berturut-turut selama lima pertemuan terakhir, dan mata uang Inggris telah jatuh dalam jangka menengah dan terus berlanjut. Inilah tepatnya yang kita bicarakan di artikel berikutnya tentang Euro/Dolar. Satu peristiwa penting dapat memprovokasi pergerakan serius di pasar, tetapi tidak mampu menembus tren saat ini dalam banyak kasus. Dengan demikian, Pound Sterling dapat disesuaikan naik untuk satu atau dua minggu lagi, tetapi bahkan sebelum maksimum lokal terakhir (1,2658), akan sangat sulit untuk mendapatkannya. Anda harus naik sebanyak 400 poin sebelum itu. Oleh karena itu, kesimpulan kedua adalah bahwa tren penurunan global tetap relevan, dan Pound tetap berpeluang besar untuk jatuh. Topik dengan "protokol Irlandia Utara", dan skandal yang terkait dengan Boris Johnson, kini telah memudar. Inggris tidak memberlakukan sanksi baru yang signifikan terhadap Federasi Rusia, karena telah memberlakukan semua kemungkinan sanksi. Akibatnya, tidak akan ada guncangan baru terhadap perekonomiannya dalam waktu dekat jika bukan karena inflasi.
Inflasi Inggris mungkin naik lagi pada akhir Mei.
Mungkin, peristiwa terpenting minggu ini untuk Pound bahkan bukan pidato Jerome Powell di Kongres, tetapi publikasi laporan inflasi untuk bulan Mei. Tepat setahun yang lalu, inflasi di Inggris mencapai 2%, dan para otoritas dan ekonom Inggris mengingat saat itu dengan manis. Tentu saja, pada saat itu, pandemi "virus Corona" masih berkecamuk di seluruh dunia, yang menghilang dengan aneh dalam waktu singkat setelah konflik militer di Ukraina dimulai. Namun, mari kembali membahas inflasi. Jika Anda melihat grafik selama 12 bulan terakhir, Anda dapat melihat jelas bahwa inflasi tidak hanya tumbuh, tetapi juga semakin cepat. Jika kita menerjemahkan istilah ini ke dalam bahasa sehari-hari dan harga di toko-toko, sekarang harga di Inggris tidak hanya naik, tetapi juga meningkat dengan laju pertumbuhannya. Misalnya, pada bulan Januari, inflasi mencapai 5,5%, pada bulan Februari – 6,2%, pada bulan Maret – sebesar 7%, dan pada bulan April – sebesar 9%. Menurut perkiraan para ahli, pada akhir Mei, CPI dapat tumbuh hingga 9,1-9,2%. Berdasarkan perkiraan Bank of England, inflasi maksimum dapat mencapai 11% pada tahun 2022. Berdasarkan perkiraan kami, akan melebihi 11% pada tahun 2022. Artinya, sekali lagi kami memusatkan perhatian para trader: Bank of England telah menaikkan suku bunga lima kali dan masih menunggu kenaikan inflasi lebih lanjut.
Kami percaya bahwa ini adalah prakiraan yang paling fasih untuk beberapa bulan ke depan. Jika inflasi terus meningkat, seperti yang diyakini hampir semua orang, berarti bahwa regulator Inggris tidak memiliki cara lain selain terus menaikkan suku bunga. Namun, di sisi lain, BA telah menaikkan suku bunga beberapa kali, tetapi Pound Sterling mampu menunjukkan pertumbuhan hanya untuk waktu yang singkat. Jadi, secara formal, Pound memiliki dasar untuk pertumbuhan yang nyata, tetapi pada kenyataannya, kami tidak percaya bahwa hal ini mungkin saat ini. Sementara itu, kami mengingatkan bahwa Anda harus trading secara ketat sesuai dengan tren. Jika pasangan berada di atas MA, ini sudah menjadi alasan untuk membeli, bukan menjual.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD selama lima hari trading terakhir adalah 225 poin. Untuk pasangan Pound/Dolar, nilai ini "sangat tinggi". Oleh karena itu, pada hari Selasa, 21 Juni, kami memperkirakan pergerakan di dalam channel, dibatasi oleh level 1,2019 dan 1,2470. Reversal indikator Heiken Ashi ke bawah menandakan kemungkinan upaya baru untuk melanjutkan tren turun.
Level-level support terdekat:
S1 – 1,2207
S2 – 1,2085
S3 – 1,1963
Level-level resistance terdekat:
R1 – 1,2329
R2 – 1,2451
R3 – 1,2573
Rekomendasi Trading:
Pasangan GBP/USD pada TF 4 jam dengan sangat cepat berkonsolidasi kembali di bawah garis MA. Jadi, saat ini, Anda harus tetap dalam order penjualan dengan target 1,2085 dan 1,2019 hingga harga tetap di atas MA. Hal ini akan memungkinkan untuk mempertimbangkan posisi long lagi jika harga ditetapkan di atas MA dengan target 1,2329 dan 1,2451. Pada saat ini, ada kemungkinan "swing" yang tinggi.
Penjelasan ilustrasi:
Channel regresi linier - membantu dalam menentukan tren saat ini. Jika keduanya bergerak ke arah yang sama, maka trennya kuat sekarang.
Garis MA (settings 20,0, smoothed) - menentukan tren jangka pendek dan arah trading harus dilakukan sekarang.
Level Murray - level target untuk pergerakan dan koreksi.
Level volatilitas (garis merah) - kemungkinan channel harga tempat pasangan akan menghabiskan hari berikutnya, berdasarkan indikator volatilitas saat ini.
Indikator CCI - entri ke area oversold (di bawah -250) atau ke area overbought (di atas +250) berarti reversal tren ke arah yang berlawanan tengah mendekat.
