Minggu lalu emas berjangka diperdagangkan di bawah $1.700 selama dua hari perdagangan. Dalam kedua kasus, harga ditutup di atas level psikologis. Dengan demikian, masuk akal untuk bertanya-tanya apakah titik harga ini akan menjadi level support yang stabil atau hanya jeda sebelum harga emas mulai turun.
Survei emas mingguan terbaru menunjukkan bahwa sentimen bearish meningkat di kalangan analis Wall Street dan investor Main Street menunjukkan bahwa emas akan jatuh ke bawah $1.700 per ounce dalam waktu dekat.
Sentimen memburuk selama beberapa minggu terakhir karena investor memperkirakan Federal Reserve menaikkan suku bunga secara agresif untuk menurunkan inflasi. Dalam kondisi ini, imbal hasil riil meningkat seiring dengan dolar AS, menciptakan dua hambatan utama untuk logam mulia.
Pekan lalu, emas hampir jatuh ke level terendah tahunan karena dolar AS mencapai tonggak utama: mencapai keseimbangan dengan euro untuk pertama kalinya dalam 20 tahun. Para analis menyatakan bahwa meskipun emas jatuh ke $1.700, tidak ada kapitulasi yang serius di pasar.
Menurut Frank McGee, dealer logam mulia di Alliance Financial, harga emas akan terus turun karena lebih banyak trader yang terpaksa melikuidasi posisi emas mereka yang tidak menguntungkan.
Minggu lalu, 16 analis Wall Street mengikuti survei emas. Di antara peserta, tiga analis, atau 19%, optimis terhadap emas dalam jangka pendek. Pada saat yang sama, enam analis, atau 50%, bearish, sementara lima, atau 31%, netral.
Dalam jajak pendapat online di Main Street, diraih 1.107 suara. Dari jumlah tersebut, 441 responden, atau 40%, memperkirakan minggu ini emas akan naik. 458 pemilih lainnya, atau 41%, memperkirakan penurunan, sementara 208 pemilih, atau 19%, netral.
Tidak hanya sentimen bearish yang meningkat di kalangan investor ritel, tetapi partisipasi dalam survei telah mencapai tertinggi bulanan, menunjukkan bahwa lebih banyak investor mengalihkan perhatian mereka kembali ke pasar.
Meskipun sentimen bearish di pasar kuat, beberapa analis belum siap melepaskan logam mulia. Mengatakan bahwa emas akan memantul karena secara teknis oversold.
Adam Button, kepala strategi mata uang di Forexlive.com, mengatakan dia bullish terhadap emas karena pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga 100 basis poin akhir bulan ini. Dan mereka mulai bereaksi terhadap langkah agresif setelah CPI AS menunjukkan bahwa inflasi naik menjadi 9,1% pada bulan Juni, level tertinggi 40 tahun.
