Pasangan mata uang GBP/USD tidak dapat melanjutkan tren naiknya pada hari Kamis, yang telah dimulai beberapa hari sebelumnya. Ingat, kami terus memperingatkan bahwa euro dan pound terus tampak sangat tidak stabil dan lemah. Hanya saja, tidak ada pasangan mata uang yang bisa bergerak hanya ke satu arah secara konsisten. Apa yang telah kita saksikan dalam beberapa hari terakhir? Dari posisi terendah dua tahun, pertumbuhan pound sterling kurang dari 300 poin. 300 poin untuk pound Inggris bukanlah apa-apa. Oleh karena itu, sulit untuk menarik kesimpulan yang berani seperti akhir dari satu tren dan awal dari tren lain. Pada kenyataannya, kami mengalami koreksi biasa dengan koreksi yang relatif sederhana di tengah penurunan hampir dua tahun. Dengan demikian, penurunan pound Inggris dapat berlanjut kapan pun. Ditegaskan bahwa baik konteks dasar maupun konteks geopolitik belakangan ini tidak berubah. Mengapa tren menurun harus berhenti jika kekuatan yang mendorong pound turun selama beberapa bulan terakhir terus membesar?
Mungkin segalanya akan berubah setelah pertemuan Bank of England. Ingat, tidak seperti ECB, Bank of England menaikkan suku bunga acuan lima kali berturut-turut, yang sudah lama tidak terjadi di Inggris. Dan pound sterling terdepresiasi terhadap dolar pada laju yang lebih lambat dari euro. Jika pada awal Agustus Bank of England menaikkan suku bunga sebesar 0,5 persen, bukan 0,25 persen, ini dapat memberikan dukungan ekstra untuk pound Inggris. Tapi apakah dukungan ini cukup untuk setidaknya menghentikan penurunan dolar? Minggu depan, The Fed dapat menaikkan suku bunga setidaknya 0,75 persen. Dan analis lain sudah memprediksi kenaikan sebesar satu persen. Tingkat pengetatan kebijakan moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya ini mungkin memicu gelombang baru permintaan dolar.
Penny Mordaunt mundur dari pemilu.
Sementara itu, kita kembali ke topik pemilihan pemimpin baru Partai Konservatif dan Perdana Menteri Inggris. Menurut hasil tahap pemilihan berikutnya, hanya dua kandidat yang bertahan. Pada postingan kemarin, kami memprediksi bahwa Liz Truss dan Rishi Sunak akan melaju ke babak final. Meskipun Penny Mordaunt menempati posisi kedua dari tiga kandidat di babak kedua hingga terakhir, dia tidak memenangkan kompetisi. Kemarin ia kehilangan suara. Dengan demikian, pada 22 Juli, semua anggota Partai Konservatif akan memilih antara mantan Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri saat ini.
Ingat, Rishi Sunak adalah seorang ekonom dan pemodal. Banyak anggota partai mendukungnya, tetapi yang lain menentangnya, terutama Boris Johnson, yang mendesak untuk memilih kandidat selain Rishi. Itu tidak akan lagi berfungsi untuk siapa pun, karena hanya Liz Truss yang tersisa. Beberapa variabel melawan Sunak. Di bawah pengawasannya, krisis keuangan berikutnya di Inggris dimulai. Tentu saja, situasi militer di Ukraina, pandemi virus corona, dan penyebab eksternal lainnya juga bertanggung jawab, tetapi itu tidak cukup untuk membebaskan Sunak dari semua kesalahan. Kedua, ia menentang pemotongan pajak dan menganjurkan kenaikan. Ketiga, banyak yang mengomentari kurangnya karakteristik kepemimpinan dan keahlian politik internasionalnya.
Liz Truss kurang mendapat dukungan dari sesama anggota partai dan merupakan semacam penerus tradisi Margaret Thatcher. Sebagai Menteri Luar Negeri, ia berpengalaman dalam politik internasional, secara terbuka menentang Federasi Rusia, dan mendukung Ukraina. Ia menentang kenaikan pajak, namun ia kurang populer dibandingkan Rishi Sunak. Dalam pemungutan suara sebelumnya, 113 anggota parlemen Konservatif mendukungnya. Sementara suara untuk Sunak sebanyak 137. Kemenangan Sunak sudah terlihat di depan mata, tapi kami yakin kejutan bisa terjadi di babak final. Menimbang bahwa hingga 160 ribu konservatif akan memilih, sulit untuk menarik kesimpulan dari suara 350 legislator konservatif. Bagaimanapun, kita harus memiliki pemenang dalam beberapa hari ke depan, yang akan diumumkan secara resmi pada 5 September.
Selama lima hari perdagangan ini, volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD sebesar 112 poin. Nilai untuk kombinasi pound/dolar ini "tinggi". Dengan demikian, pada Jumat, 22 Juli, kami mengantisipasi price action di dalam channel, yang dibatasi oleh level 1.1845 dan 1.2069. Reversal indikator Heiken Ashi ke atas mungkin mengisyaratkan berlanjutnya tren naik.
Level support terdekat:
S1 – 1.1902
S2 – 1.1841
S3 – 1.1780
Nearest resistance levels:
R1 – 1.1963
R2 – 1.2024
R3 – 1.2085
Rekomendasi Trading:
Pada timeframe 4 jam, pasangan GBP/USD tetap di atas moving average. Oleh karena itu, order beli tambahan dengan target di 1.2024 dan 1.2069 harus dipertimbangkan jika indikator Heiken Ashi berbalik ke atas. Pembukaan order jual harus ditempatkan di antara level 1.1902 dan 1.1841 di bawah moving average.
Penjelasan gambar:
Channel regresi linear - membantu menentukan tren saat ini. Jika keduanya mengarah ke arah yang sama, maka tren saat ini kuat.
Garis moving average (pengaturan 20.0, diperhalus) - menentukan tren jangka pendek dan arah trading yang sebaiknya dilakukan.
Level Murray menunjukkan pergerakan dan target koreksi.
Level volatilitas (garis merah) menunjukkan kemungkinan channel harga di mana pasangan ini akan menetap pada hari berikutnya, berdasarkan indikator volatilitas.
Indikator CCI - masuknya indikator ini ke area oversold (di bawah -250) atau ke area overbought (ke atas +250) berarti reversal tren ke arah sebaliknya hampir akan terjadi.
