Sesuai ekspektasi, Federal Reserve AS mengangkat suku bunga acuannya 75 basis poin pada rapat FOMC bulan Juli. Meskipun keputusan tersebut tidak menjadi kejutan, Ketua Fed Jerome Powell mengeluarkan komentar-komentar yang tidak terduga selama konferensi pers.
Perubahan dalam nada bicara Powell:
Faktanya, pernyataan ketua Fed itu memiliki nuansa yang lebih dovish dari konferensi pers sebelumnya sehubungan dengan kenaikan suku bunga yang dilakukan tahun ini.
Meskipun Powell mengatakan bahwa Fed akan tetap mengambil keputusan yang didasarkan pada data, ia menambahkan bahwa bank sentral dapat memperlambat kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Namun, ia tidak memberikan jangka waktu yang pasti.
Sehubungan dengan perilisan laporan pertumbuhan PDB kuartal kedua dan estimasi awal dari Federal Reserve Atlanta pada hari ini yang mengisyaratkan kontraksi ekonomi sebesar 1,6%. Ketua Powell fokus pada prospek ekonomi saat ini.
"Saya tidak berpikir bahwa AS saat ini dalam resesi dan alasannya adalah ada terlalu banyak area ekonomi yang menunjukkan performa sangat baik," ujar Jerome Powell. Agar lebih yakin, "pertumbuhan melambat karena alasan-alasan yang kami pahami. Pertumbuhan luar biasa tinggi tahun lalu, 5,5%. Kita sebelumnya memperkirakan pertumbuhan akan melambat. Saat ini pertumbuhan juga lebih melambat," ia menambahkan.
Selain itu, angka produk domestik bruto awal sebaiknya dipandang dengan skeptis, kepala bank sentral AS mencatat.
Kalender makroekonomi hari ini meliputi statistik mengenai PDB untuk kuartal kedua. Dengan demikian, trader akan dapat mempertimbangkan data terbaru mengenai situasi ekonomi saat ini. Federal Reserve AS tidak akan mengadakan rapat lain hingga 2 November. Ini berarti laporan PCE dan CPI akan dirilis.
Ini akan memungkinkan pelaku pasar untuk mempertimbangkan laporan-laporan tambahan tanpa tekanan tambahan dari kenaikan suku bunga mendatang oleh Fed.
