Pelaku pasar sangat kecewa dengan laporan terbaru Biro Analisis Ekonomi AS (BEA) dengan data PDB negara itu sehingga mereka terus menjual dolar dengan aktif. Karena inersia yang diterima dari momentum negatif pekan lalu, dolar terus turun pada awal pekan yang baru ini.
Ketika artikel ini ditulis, kontrak berjangka untuk indeks dolar (DXY) diperdagangkan di dekat 105,37, 40 poin di bawah penutupan pekan lalu. Jika penurunan berlanjut, itu akan menjadi pelemahan dolar selama 3 pekan beruntun.
Dolar tidak menerima dukungan dari rapat Fed, yang berakhir Rabu lalu dengan kenaikan dalam suku bunga sebesar 0,75%. Retorika keras para anggota bank sentral AS mengenai rencana mereka untuk mengekang pertumbuhan inflasi dengan agresif juga gagal menghentikan penurunan dolar.
Tampaknya investor diperingatkan oleh pernyataan dari Ketua Fed Jerome Powell bahwa arah siklus pengetatan kebijakan moneter lebih jauh akan disertai oleh periode "pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, dan pelemahan pasar buruh."
"Kami mengharapkan periode pertumbuhan ekonomi di bawah tren," ujar Powell. Dan pada hari Kamis, kata-katanya dikonfirmasi dalam data terbaru pada PDB AS. Laporan BEA menyatakan bahwa PDB kembali turun -0,9% pada kuartal kedua, diikuti oleh penurunan -1,6% pada kuartal pertama.
Berdasarkan semua indikasi, ini adalah resesi. Itu bukanlah stagnasi atau stagflasi (dinamika PDB nol atau negatif di tengah inflasi tinggi), tapi situasinya mengkhawatirkan. Jika PDB terus memburuk, ekonomi Amerika akan menghadapi penurunan dalam produksi, periode pengangguran tinggi dan penurunan drastis standar hidup masyarakat. Jika demikian, pengetatan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga dalam situasi resesi sama saja dengan bunuh diri.
Pada akhir tahun ini, Fed mungkin kembali beralih dari pengetatan ke pelonggaran kebijakan moneternya. Selain itu, selama pemilihan primer Kongres AS (pada awal November), Biden dan Demokrak harus menjelaskan situasi ekonomi yang jauh memburuk di Amerika Serikat. Jika FEd benar-benar harus memperlambat proses pengetatan kebijakannya atau bahkan membalikkan proses ini, maka siklus penurunan dolar yang baru tidak dapat dihindari.
Dengan demikian, sepekan terakhir bisa jadi titik balik dalam dinamika dolar. Jika laporan bulanan dari Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis pada hari Jumat (pada 12:30 GMT) juga ternyata mengecewakan, maka kita harus mengharapkan penurunan dolar dan indeks DXY lebih jauh.
Sementara itu, pasar buruh tampaknya menjadi satu-satunya titik cerah dalam situasi ekonomi yang memburuk dalam ekonomi AS.
Nilai laporan sebelumnya (rata-rata upah per jam/jumlah lapangan kerja baru yang tercipta di luar sektor agrikultur/tingkat pengangguran): +0,3% pada bulan Juni, Mei dan April, +0,4% pada bulan Maret, 0% pada bulan Februari, +0,7% pada Januari 2022/ +0,372 juta pada bulan Juni, +0,390 juta pada bulan Mei, +0,428 juta pada bulan April, +0,431 juta, +0,678 juta pada bulan Februari, +0,467 juta pada bulan Januari 2022 / 3,6% pada bulan Juni, Mei, April dan Maret, 3,8% pada bulan Februari, 4,0% pada Januari 2022.
Perkiraan untuk bulan Juli: +0,3% / +0,250 juta / 3,6%, masing-masing.
Salah satu data makro penting yang dinantikan perilisannya hari ini, adalah PMI indeks aktivitas bisnis dalam sektor manufaktur dari Institute of Supply Management (ISM), yang menjadi indikator penting keadaan sektor ini dan ekonomi Amerika secara keseluruhan. Perilisannya dijadwalkan pada 14:00 (GMT).
Volatilitas pasar juga akan meningkat selama sesi perdagangan Asia esok hari: pada 04:30 (GMT), keputusan RBA mengenai suku bunga akan dirilis. Kenaikan berikutnya diperkirakan ke level 1,85%. AUD kemungkinan akan bereaksi positif terhadap keputusan RBA untuk menaikkan suku bunga. Tapi jika RBA mensinyalkan niatnya untuk menunda dalam pernyataan yang menyertai, dolar Australia akan di bawah tekanan. Namun, reaksi pasar terhadap keputusan RBA sehubungan dengan suku bunga dalam situasi saat ini bisa jadi benar-benar tidak dapat diprediksi.
Ketika artikel ini ditulis, pasangan AUD/USD diperdagangkan di dekat level 0,7030, yang mengembangkan momentum kenaikan di atas level support jangka pendek penting di 0,6942, 0,6922.
Target dari koreksi kenaikan ini sejauh ini adalah level-level resistance kunci 0,7100, 0,7150.
