Pasangan mata uang GBP/USD sedikit mundur dari titik lokal tertingginya pada hari Selasa, tetapi mempertahankan tren naik. Secara total, mata uang Inggris naik sebanyak 500 poin dalam beberapa pekan terakhir. Memang tidak terlalu banyak, tapi juga tidak terlalu sedikit. Dan yang terpenting – sekarang sangat sulit untuk mengatakan apa alasan mendasar dari pertumbuhan pound. Kami ingat berulang kali menyatakan perlunya melakukan penyesuaian dari waktu ke waktu. Tapi kemudian ternyata seluruh pergerakan saat ini adalah koreksi dangkal, setelah itu tren menurun akan berlanjut. Karena untuk tren naik, kita perlu beberapa alasan jelas, dan alasan tersebut masih belum ada. Mengapa pound bisa tumbuh sekarang, bahkan jika tidak ada statistik ekonomi makro? Dari sudut pandang kami, ada dua alasan. Teknikal dan fundamental. Kami telah membahas sudut pandang teknikal, tetapi sudut pandang "fundamental"nya adalah bahwa Bank of England hampir pasti akan menaikkan suku bunga utama sebesar 0,5% pada Kamis ini. Namun, jika pound sekarang tumbuh berkat peristiwa ini, apa yang akan terjadi ketika BA mengumumkan kenaikan suku bunga? Jawabannya sederhana: pasar tidak akan memiliki alasan bagus untuk membeli pound karena telah membuat keputusan ini. Oleh karena itu, sama seperti setelah pertemuan Fed, kita melihat dolar jatuh, jadi setelah kenaikan suku bunga BA, kita bisa melihat pound Inggris jatuh.
Tentu saja, Anda harus selalu ingat bahwa pasar mampu mengejutkan. Analisis teknikal sejauh ini menunjukkan kelanjutan tren naik jangka pendek. Jika pasangan ini terus bertahan di atas moving average setelah hari Kamis, maka kita tidak perlu menjual pasangan ini. Pound telah berulang kali menunjukkan perlawanannya terhadap dolar dalam beberapa bulan terakhir. Tiba-tiba sekarang, parat trader besar memutuskan ini sudah waktunya untuk mengakhiri penjualan besar-besaran. Sayangnya, tindakan mereka tidak mungkin diprediksi, tetapi laporan COT dalam beberapa bulan terakhir hanya menunjukkan melemahnya mood "bearish". Kami cenderung percaya bahwa pound juga akan kembali jatuh.
"Protokol Irlandia Utara" masih menjadi masalah.
Pada prinsipnya, begitu banyak yang telah dibahas terkait pertemuan Bank of England sehingga kita tinggal menunggu pertemuan itu dan melihat reaksi pasar. Namun, saat ini tidak ada hal menarik yang terjadi di Inggris. Praktis tidak ada statistik ekonomi makro. Boris Johnson berhenti membuat pernyataan yang menggema. Pemilihan pemimpin baru Partai Konservatif terhenti karena Parlemen sedang libur musim panas. Tidak ada berita terait Brexit. Oleh karena itu, sekarang kita hanya mungkin mencatat langkah-langkah baru Uni Eropa terhadap Inggris, yang tidak mengubah posisinya atas protokol di perbatasan Irlandia Utara. Ingat, Brussels telah berulang kali bersikeras mematuhi semua perjanjian yang ditandatangani oleh London terkait Brexit. Dan London, menuntut untuk merevisi beberapa di antaranya karena penerapannya tidak mungkin tanpa masalah signifikan bagi Inggris sendiri. Para pihak terkait gagal menyepakati masalah ini, dan pada pertengahan Juni, UE memulai "prosedur" terkait London. Sekarang, langkah-langkah ini telah dilengkapi dengan empat prosedur lagi.
Brussels menyatakan bahwa "prosedur" ditujukan untuk mematuhi semua poin protokol dan diperlukan guna memastikan akses Irlandia Utara ke Pasar Tunggal tanpa mengancam keamanan warga negara Uni Eropa. Inggris tidak mematuhi ketentuan atau persyaratan pabean atas pengawasan dan kontrol pergerakan barang dari Irlandia Utara ke Inggris, sehingga UE tidak dapat lagi "dengan acuh tak acuh mengamati pelanggaran sistematis terhadap perjanjian." Dilaporkan juga bahwa London telah diberi waktu dua bulan lagi untuk menghubungi Brussel dan mencoba menyelesaikan masalah ini secara damai, tanpa sanksi dan proses pengadilan. Namun, posisi Westminster kemungkinan akan tetap sama. Untuk mata uang Inggris, "konflik mikro" baru ini hampir tidak berarti sesuatu yang buruk. Pound sudah begitu terbiasa dengan perselisihan antara UE dan Inggris, begitu terbiasa dengan krisis politik di tanah airnya, sehingga juga tidak ada keinginan untuk memperhatikannya. Namun, kita tidak bisa mengabaikan "titik ketegangan" lain di peta geopolitik dunia, terutama karena titik-titik tersebut belakangan ini sudah terlalu banyak.
Volatilitas rata-rata GBP/USD selama 5 hari perdagangan terakhir sebesar 135 poin, yang termasuk "besar" bagi pasangan ini. Oleh karena itu, pada Rabu, 3 Agustus, kami perkirakan akan terbentuk pergeralam di dalam channel ini, yang dibatasi oleh level 1,2079 dan 1.2349. Reversal indikator Heiken Ashi ke atas menandakan berlanjutnya gerakan naik.
Level support terdekat:
S1 – 1.2207
S2 – 1.2146
S3 – 1.2085
Level resistance terdekat:
R1 – 1.2268
R2 – 1.2329
Rekomendasi Trading:
Pasangan GBP/USD terus berada di atas moving average pada timeframe 4 jam. Oleh karena itu, saat ini order beli baru dengan target di 1.2268 dan 1.2349 harus dipertimbangkan setelah indikator Heiken Ashi berbalik ke atas. Order jual harus dibuka saat bergerak ke bawah garis moving average dengan target di 1.2085 dan 1.2024.
Penjelasn ilustrasi:
Channel regresi linear - membantu menentukan tren saat ini. Jika keduanya mengarah ke arah yang sama, maka tren saat ini kuat.
Garis moving average (pengaturan 20.0, diperhalus) - menentukan tren jangka pendek dan arah trading yang sebaiknya dilakukan.
Level Murray - level target pergerakan dan koreksi.
Level volatilitas (garis merah) - kemungkinan channel harga di mana pasangan ini akan menetap pada hari berikutnya, berdasarkan indikator volatilitas.
Indikator CCI - masuknya indikator ini ke area oversold (di bawah -250) atau ke area overbought (ke atas +250) berarti reversal tren ke arah sebaliknya hampir akan terjadi.
