Yang menang terakhir, menikmati kemenangan terbesar. Uni Eropa berhasil bersiap dengan menurunkan pangsa impor gas Rusia dari 40% sebelum konflik bersenjata di Ukraina menjadi 9%. Fasilitas penyimpanan lebih dari 80% penuh, yang memungkinkannya bertahan di musim dingin, dan rencana Brussel untuk membatasi harga membuat harga gas berjangka jatuh. Ini menjadi angin segar bagi mata uang Eropa, tak terkecuali.
Sterling telah lama dipermalukan karena krisis energi, perdana menteri ketiga dalam tiga tahun terakhir, dan inflasi dua digit. Dalam situasi seperti itu, para investor memperlakukan pound seperti lalat pada roti panggang. Bahkan, mata uang Inggris bisa membuat mereka tersendat. Alih-alih memulai pekerjaannya sebagai kepala pemerintahan dengan pemotongan pajak yang diumumkan selama kampanye, Liz Truss memprioritaskan pengendalian inflasi dan menjanjikan £150 miliar stimulus fiskal kepada rumah tangga untuk keluar dari kemiskinan energi, yang mengubah permainan.
Pemerintah memperkirakan paket bantuan tersebut akan memangkas CPI sebesar lima persen. Penelitian oleh Capital Economics menunjukkan harga konsumen akan mencapai puncaknya bukan pada bulan Januari, seperti yang diperkirakan sebelumnya, tetapi pada bulan November. Puncak ini tidak akan sebesar 14,5%, melainkan 11,5%, yang lebih rendah dari prakiraan Bank of England sebesar 13%.
Tren Inflasi Inggris Aktual dan Proyeksi BoE
Namun, setiap stimulus fiskal meningkatkan pertumbuhan PDB dan menaikkan harga, sehingga paket £150 miliar dari Liz Truss dipandang sebagai pro-inflasi. Ya, dampaknya akan terlihat nanti, tetapi Bank of England harus bertindak sekarang untuk mencegah pertumbuhan ekspektasi inflasi dan menetapkan CPI pada level yang tinggi untuk waktu yang lama. Akibatnya, Nomura memperkirakan repo rate melonjak menjadi 3,75% dalam beberapa bulan mendatang, NatWest Markets menaikkan prakiraannya dari 2,5% menjadi 3,5%, dan JP Morgan memperkirakan biaya pinjaman akan benar-benar dinaikkan sebesar 75 bps pada bulan September.
Faktanya, akibat ketidakpastian politik, Andrew Bailey dan rekan-rekannya mendapati diri mereka berada dalam posisi yang lebih buruk daripada sebelumnya. Mereka perlu menilai dampak stimulus fiskal dari pemerintahan baru, dan kematian Ratu Inggris membantu penilaian ini. BoE mengumumkan penundaan pertemuannya dari 15 September menjadi 22 September, yang berarti mengulur waktu.
Minggu ini, kalender ekonomi pound diperkirakan penuh, termasuk statistik perdagangan luar negeri, PDB, inflasi, pasar tenaga kerja dan penjualan ritel. Namun, dinamika GBPUSD akan sangat bergantung pada harga gas di Eropa dan reaksi indeks saham AS terhadap rilis data CPI AS.
Secara teknis, di chart harian GBPUSD, setelah mencapai target yang ditentukan sebelumnya sebesar 161,8% menurut pola AB=CD, rebound natural akan terbentuk. Rebound dari resistance di 1.175-1.177 dan 1.182-1.184 harus digunakan untuk menjual.
