Pasar takut akan stagflasi, namun jika itu terjadi, maka itu adalah Inggris. Ini adalah kombinasi dari harga tinggi dan pertumbuhan PDB yang sangat lambat dan, kemungkinan besar, negatif yang dapat menjelaskan jatuhnya GBPUSD ke area terendah 37 tahun. Anda tidak perlu menyalahkan semua hambatan pada Dolar AS yang kuat. Pada pertengahan September, Pound jatuh tidak hanya terhadapnya, tetapi juga terhadap Euro setelah rilis statistik penjualan ritel.
Pada bulan Agustus, indikator turun 1.6% MoM, dan secara tahunan, berada di zona merah selama lima bulan berturut-turut. Kecuali hari-hari awal pandemi COVID-19, belum ada penurunan yang begitu buruk untuk ritel dalam lebih dari 10 tahun. MUFG menyebut laporan itu mengerikan, memprediksi penurunan lebih lanjut dalam Sterling, dan Capital Economics percaya bahwa data menunjukkan bahwa perekonomian Inggris sudah dalam resesi.
Dinamika penjualan ritel di Inggris
Upaya untuk membangkitkannya kembali dengan paket support £150 miliar untuk rumah tangga yang terkena dampak krisis energi dan pemotongan pajak sekitar 1% dari PDB yang diumumkan selama pemilihan umum oleh tim Liz Truss bagai pedang bermata dua. Intervensi konservatif di pasar gas dapat melemahkan inflasi dalam jangka pendek tetapi meningkatkannya dalam jangka menengah. Memang, tingkat pertumbuhan harga konsumen di Inggris menurun dari 10,1% menjadi 9,9% pada bulan Agustus, tetapi ekspektasi inflasi pada cakrawala 12-bulan, sebaliknya, naik dari 4,6% ke rekor 4,9%.
Insentif fiskal memperumit pekerjaan Bank of England, yang tampaknya hanya berkewajiban untuk bertindak agresif tetapi takut untuk bertindak terlalu jauh, takut akan dampak negatif dari pembatasan moneter yang terlalu cepat terhadap perekonomian. Pasar derivatif yakin sepenuhnya dengan kenaikan repo rate sebesar 50 bps pada pertemuan MPC tanggal 22 September dan memberikan peluang 65% kenaikan biaya pinjaman sebesar 75 bps.
Sementara itu, ketidakpuasan pemilih terhadap kebijakan moneter BoE telah mencapai klimaksnya.
Dinamika kepuasan publik dengan kinerja Bank of England.
Saya tidak heran jika, dalam kondisi seperti itu, intervensi pemerintah Liz Truss dalam pekerjaan Andrew Bailey dan rekan-rekannya tidak menimbulkan kritik publik.
Dengan demikian, situasi di Inggris terlihat lebih buruk dari sebelumnya, tetapi koin selalu memiliki dua sisi. Runtuhnya GBPUSD tidak akan mungkin terjadi tanpa Dolar AS yang kuat. Pasar berjangka memperkirakan bahwa pada tahun 2023 federal funds rate akan mencapai 4,5%, dan sekitar 70% pakar Financial Times meyakini bahwa kisaran 4-5% akan menjadi batasnya. 20% ekonom percaya bahwa itu bahkan lebih tinggi. Potensi pengetatan moneter Fed belum diungkapkan, dan tampaknya lebih besar daripada BoE. Perekonomian Amerika terlihat lebih baik daripada Inggris. Di mana GBPUSD tidak bisa jatuh?
Secara teknikal, pada grafik harian pasangan yang telah dianalisis, harga jatuh di bawah titik pivot 1,138 akan meningkatkan risiko kelanjutan tren turun ke arah 1,12 dan 1,115. Sementara GBPUSD diperdagangkan di bawah 1,15, rekomendasinya adalah menjual.
