Di awal sesi Eropa, yen Jepang diperdagangkan di sekitar 134.04, di bawah SMA 21 dan di sekitar EMA 200. Kita dapat melihat tekanan bearish yang kuat, yang dimulai pada awal bulan setelah mencapai area 137.79.
Berdasarkan chart di atas, kita dapat melihat bahwa pasangan USD/JPY mempertahankan channel tren naik yang terbentuk sejak 21 Maret. Jika diperdagangkan di atas 133.70 (channel tren naik) atau di atas EMA 200, pasangan ini dapat terus naik dan dapat mencapai SMA 21 yang terletak di 135.68 dalam beberapa hari ke depan.
Di chart 4 jam, kita dapat melihat bahwa Yen Jepang menunjukkan level oversold dan pantulan teknis kemungkinan akan terbentuk. Jika terbentuk konsolidasi di atas channel tren naik, ini dapat terus memperpanjang gerakan naik dan mencapai level 135.00 dan hingga 137.50.
USD/JPY terus diperdagangkan turun selama tiga hari berturut-turut. Yen menunjukkan kekuatan terhadap dolar AS, terus jatuh lebih dari 400 pip dari titik tertinggi 137.79 ke titik terendah 133.50 dalam 48 jam. Artinya, investor siap untuk berlindung di yen dan emas.
Jika dalam beberapa jam ke depan, yen Jepang menembus channel tren naik dengan tajam dan berkonsolidasi di bawah 133.40, ini dapat berarti perubahan tren dan USD/JPY dapat mencapai 5/8 Murray yang terletak di 132.81 dan akhirnya, jatuh menuju level psikologis dari 130.00.
Kami memperkirakan bahwa dalam beberapa jam ke depan, pasangan USD/JPY akan membentuk rebound teknis ke atas 133.70 atau ke atas 134.02 (EMA 200) dan dengan demikian dapat naik ke level 135.68 (SMA 21). Akhirnya, harga akan naik ke area 7/8 Murray yang terletak di 135.93.
