Untuk waktu yang lama, Bitcoin dan indeks saham AS, bergandengan tangan, berjalan di jalan yang sama. Akibatnya, korelasi 60 hari antara S&P 500 dan pemimpin sektor cryptocurrency mencapai 0,72, yang sedikit lebih rendah dari rekor bulan Mei. Sementara itu, runtuhnya pasar saham, dipicu oleh kenaikan federal funds rate menjadi 3,25% pada bulan September, meredakan kepanikan di jajaran bulls BTCUSD. Token berhasil bertahan pada level psikologis penting 19.000. Apakah benar-benar mencapai titik terendah, atau apakah crypto winter masih jauh dari selesai?
Dinamika Bitcoin membuktikan bahwa investor telah mengklasifikasikannya sebagai aset berisiko, yang nilainya dipengaruhi oleh kebijakan moneter Fed. Dalam hal ini, penurunan 70% BTCUSD dari tertinggi November dan 60% YTD dapat dengan mudah dijelaskan oleh pola pikir Fed yang berubah. Jika pada tahun 2021 meyakini sifat sementara pada inflasi tinggi dan tidak terburu-buru untuk menyingkirkan insentif moneter, pada tahun 2022, semuanya terbalik.
Menaikkan federal funds rate dari 0,25% menjadi 3,25% dan meningkatkan program pengetatan kuantitatif menjadi $95 miliar per bulan mendorong imbal hasil Treasury riil ke level yang terakhir terlihat pada tahun 2011. Lonjakan suku bunga riil seperti itu tidak dapat tidak memengaruhi posisi aset berisiko, yang sekarang aman.
Dinamika BTCUSD dan S&P 500
Dengan 85% saham di S&P 500 memiliki perkiraan pendapatan yang lebih tinggi untuk 12 bulan ke depan daripada sebelum pandemi, dan 81% diperdagangkan di bawah nilainya sejak saat itu, tampaknya indeks saham memiliki ruang untuk naik. Namun, perlu diingat bahwa pada puncak pandemi COVID-19, keuntungan perusahaan, terutama perusahaan teknologi, meningkat secara signifikan. Estimasi fundamental mereka, sebaliknya, turun karena pembatasan moneter Fed. Selain itu, pasar saham tidak sepenuhnya memperhitungkan kemungkinan resesi yang tinggi, yang memungkinkan untuk berbicara tentang potensi keruntuhannya yang belum dimanfaatkan dan merupakan berita buruk bagi BTCUSD.
Lalu, mengapa Bitcoin berhasil mencoba upaya yang berbahaya? Bahkan dengan informasi bahwa federal funds rate dapat naik menjadi 4,6% pada tahun 2023, sejalan dengan perkiraan FOMC?
Menurut saya, hal itu karena luapan modal. Uang kehabisan saham dan obligasi, menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi untuk obligasi. Sementara itu, kehadiran Dolar AS di area tertinggi 20 tahun menunjukkan bahwa mata uang tersebut overvalued. Ke mana lagi modal bisa diarahkan? Mengapa tidak di sektor crypto? Yang asetnya, sebaliknya, terlihat oversold dengan latar belakang keruntuhan besar-besaran pada level tertinggi November.
Secara teknis, pada grafik harian BTCUSD, para pembeli tidak putus asa untuk menyelesaikan pembentukan pola reversal Broadening Wedge. Untuk melakukan ini, mereka perlu menaikkan kuotasi Bitcoin di atas 22.800. Entri berisiko ke posisi long dikaitkan dengan badai resistance di 19.800 dan 20.200, dengan nilai wajar dan MA berada.
