Pasangan mata uang GBP/USD mengingatkan saya lagi pada hari Rabu. Pada hari Senin, Pound Sterling menunjukkan volatilitas yang setara dengan 600 poin, yang terjadi lima tahun sekali. Volatilitas itu tidak lain adalah kepanikan di pasar. Mata uang Euro saat ini juga "terbang" dari sisi ke sisi, tetapi nilai volatilitasnya masih bisa disebut "sangat tinggi". Jadi, setelah hari Selasa yang relatif tenang dengan volatilitas "hanya" 200 poin, mata uang Inggris jatuh lagi dengan kekuatan yang mengerikan pada hari Rabu. Pada sesi trading Amerika, pasangan telah jatuh 300 poin dari tertinggi hari itu. Di sore hari, pertumbuhan yang sama kuatnya terjadi, dan tidak mengubah apa pun. Ada tren penurunan lanjutan dan penurunan Pound Inggris yang terus berlanjut, yang kuat bergerak menuju paritas harganya dengan Dolar. Beberapa bulan yang lalu, opsi ini tampak fantastis, dan sekarang pasangan ini kembali berjuang untuk posisi terendah absolutnya dan mungkin terus turun bahkan di bawah level 1,0000. Ini merupakan peristiwa sejarah. Namun, kini banyak peristiwa yang bisa disebut bersejarah.
Dengan latar belakang semua yang terjadi di seluruh dunia, saya bahkan tidak ingin memikirkan bank sentral, kebijakan moneter mereka, beberapa krisis politik, dan perubahan. Seperti yang telah kami katakan dalam artikel tentang Euro/Dolar, tempat utama di benak para trader ditempati oleh topik geopolitik. Adakah yang berpikir bahwa penurunan kecil dalam suku bunga pajak di Inggris dapat memicu penurunan Pound? Ya, setelah Brexit, penurunannya lebih sedikit! Hal yang sama berlaku untuk "fondasi klasik" yang dirilis oleh tindakan bank sentral. Bank of England telah menaikkan suku bunga dua kali berturut-turut, dan apa? Pound telah menetapkan nilai anti-rekor terhadap Dolar dan terus menetapkannya. Laporan COT bahkan mulai menunjukkan peningkatan tekanan "bullish", dan apa gunanya jika Pound terus menurun?
Nord Stream-1 meledak. Siapa yang harus disalahkan?
Kemarin, kami membahas kemungkinan mosi tidak percaya pada Liz Truss. Kami tidak percaya bahwa itu akan diumumkan, dan kami tidak percaya bahwa Pound jatuh karena peristiwa ini. Hari ini, kita akan membahas ledakan pipa gas Nord Stream-1 yang terjadi pada hari Selasa. Inti dari topik ini sederhana. Pipa itu rusak di tiga tempat secara bersamaan, yang menyebabkan penurunan tekanan dan penghentian aktual atas pemompaan gas ke Eropa. Para ahli telah menyatakan bahwa pipa itu sendiri, tempat saluran gas dipompa, sangat jarang berlubang, dan menempatkannya di tiga tempat sekaligus adalah omong kosong. Para pakar di seluruh dunia segera mengajukan teori tentang sabotase, tetapi pertanyaannya adalah, siapa yang berada di balik sabotase ini? Di situlah hal lucu terletak.
Perwakilan dari layanan khusus AS telah menyatakan bahwa Kremlin mungkin berada di balik ledakan ini, sehingga terus melakukan "pemerasan gas" di Uni Eropa. Dari segi teknis, meledakkan dua pipa pada kedalaman 70 meter tidaklah sulit. Anda hanya membutuhkan kapal kecil, beberapa penyelam, dan bahan peledak. Oleh karena itu, secara teoritis, siapa pun bisa melakukannya. Selain itu, ada hal yang lebih menarik. Segera setelah berita tentang kerusakan pipa menyebar, mantan Menteri Luar Negeri Polandia Radek Sikorski menulis di Twitter, "Terima kasih, AS," melampirkan foto kecelakaan itu. Maria Zakharova, sekretaris pers Kementerian Luar Negeri Rusia, juga bereaksi dengan bertanya kepada Sikorski apakah pesannya harus dianggap sebagai pengakuan resmi atas serangan teroris tersebut. Uni Eropa sejauh ini menahan diri dari pernyataan resmi, tetapi mereka juga mencurigai Rusia. Kami bahkan tidak ingin membuat asumsi tentang siapa yang berada di balik serangan teroris ini dan siapa yang diuntungkan. Untuk benar-benar menghentikan aliran gas ke Uni Eropa? Mengapa tidak mensimulasikan kerusakan saja dan mengatakan bahwa memompa gas mustahil dan memperbaiki pipa juga mustahil karena sanksi? Apakah AS memicu konflik antara UE dan Federasi Rusia? Lalu, mengapa Sikorski hampir secara terbuka berterima kasih kepada mereka? Bukankah itu harus dirahasiakan? Dapatkah negara-negara Nordik, mengabaikan gas Rusia, mengalihkan aliran "bahan bakar biru" mereka ke UE melalui pipa baru yang dibuka baru-baru ini? Sebuah paradoks, sebuah absurditas.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD selama lima hari trading terakhir adalah 329 poin. Nilai ini "sangat tinggi". Pada hari Kamis, 29 September, kami memperkirakan pergerakan di dalam channel, dibatasi oleh level 1,0435 dan 1,1094. Reversal indikator Heiken Ashi ke bawah menandakan babak baru pergerakan ke bawah.
Level support terdekat:
S1 – 1,0742
S2 – 1,0498
S3 – 1,0254
Level resistance terdekat:
R1 – 1,0986
R2 – 1,1230
R3 – 1,1475
Rekomendasi Trading:
Pasangan GBP/USD masih berada dalam penyesuaian pada TF 4 jam. Oleh karena itu, pada saat ini, order jual baru dengan target 1,0498 dan 1,0435 harus dipertimbangkan jika indikator Heiken Ashi turun. Order beli harus dibuka ketika tetap di atas MA dengan target 1,1094 dan 1,1230.
Penjelasan ilustrasi:
Channel regresi linier – membantu dalam menentukan tren saat ini. Trennya kuat jika keduanya diarahkan ke arah yang sama.
Garis MA (settings 20,0, smoothed) mengidentifikasi tren jangka pendek dan arah trading harus dilakukan sekarang.
Level Murray adalah level target untuk pergerakan dan koreksi.
Berdasarkan indikator volatilitas saat ini, level volatilitas (garis merah) adalah kemungkinan channel harga tempat pasangan akan menghabiskan hari berikutnya.
Indikator CCI – entri ke area oversold (di bawah -250) atau ke area overbought (di atas +250) berarti reversal tren ke arah yang berlawanan tengah mendekat.
