The People's Bank of China (PBOC) berfokus pada upayanya untuk mengekang transaksi bitcoin. Pasalnya, bank itu melihat transaksi mata uang virtual sebagai ancaman bagi keamanan keuangan dan kontrol permodalan negara itu, terutama karena China saat ini sedang menghadapi perlambatan ekonomi dan krisis properti.
Dilaporkan, pangsa transaksi bitcoin global China turun menjadi 10% pada bulan Maret, yang merupakan penurunan signifikan dari puncak 90% pada tahun 2017. Ini merupakan hasil dari tindakan keras pemerintah terhadap kegiatan kegiatan trading dan penambangan, serta larangan atas NFT (token yang tidak dapat ditukarkan) dan IPOs (penawaran koin awal).
Akan tetapi, terlepas dari upaya ini, China masih menempati peringkat di antara 10 negara teratas yang mengadopsi mata uang kripto. Ini menunjukkan bahwa larangan itu "tidak efektif" atau "ditegakkan dengan buruk." China juga sangat kuat dalam penggunaan layanan terpusat, peringkat kedua dalam volume transaksi yang disesuaikan dengan daya beli di tingkat umum dan ritel.
