Permintaan indeks saham AS masih bertahan hingga saat ini. Kontrak berjangka pada indeks AS terus meningkat karena investor bertaruh pada akhir pengetatan kebijakan moneter pada akhir tahun ini. Terhadap latar belakang ini, dolar AS terpantau bergerak mundur, memberikan aset berisiko kesempatan untuk pulih.
Kontrak berjangka di Nasdaq 100 berteknologi tinggi melonjak lebih dari 2.1% dan kontrak berjangka di S&P 500 naik sebesar 1.7%, menandakan reli di pasar untuk hari kedua berturut-turut. Indeks saham Eropa juga mengalami hari terbaiknya sejak Juni. Imbal hasil obligasi Treasury dua tahun turun di bawah 4% dan minyak naik di tengah ekspektasi bahwa OPEC+ akan memangkas produksi secara substansial.
Para investor mencerna data fundamental yang lebih lemah dari perkiraan di AS yang mendukung sikap dovish Federal Reserve setelah kenaikan suku bunga lebih dari 3 bps mulai mempengaruhi perekonomian. Pasar uang memperkirakan tingkat dana federal berada di 4.5% pada Maret 2023. Ada juga pembicaraan yang berkembang bahwa gelombang global pengetatan moneter yang mengganggu akan segera berakhir, terutama setelah Reserve Bank of Australia menaikkan suku bunga hingga setengahnya, seperti yang telah diperkirakan sebelumnya.
Pendekatan rasional yang digariskan oleh RBA tidak menyarankan penurunan suku bunga lebih lanjut tetapi memberikan kesempatan untuk meninggalkan kebijakan yang lebih agresif. Ini menyiratkan sentimen bullish yang lebih kuat di pasar obligasi dan akan memberikan beberapa dukungan ke pasar saham jika bank sentral lain mengikutinya.
Seperti yang saya sebutkan di atas, pasar berjangka mengharapkan The Fed menaikkan suku bunga sebesar 125 basis poin pada bulan Maret, naik dari 165 poin yang diharapkan setelah kenaikan tiga perempat poin ketiga bulan lalu. Ekspektasi yang direvisi memicu kenaikan Treasuries dan penguatan aset berisiko. Suku bunga obligasi 10 tahun turun 5 basis poin dan imbal hasil obligasi dua tahun turun sebanyak 12 basis poin menjadi 3.99%.
Penolakan rencana pemotongan pajak Inggris telah menenangkan kegelisahan investor tentang kesehatan keuangan pemerintah, meskipun keraguan tentang prospek mata uang tetap ada.
Minyak mentah West Texas Intermediate naik di atas $84 per barel, melonjak lebih dari 5% pada hari Senin dan melanjutkan kenaikan kuatnya hari ini. Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan anggota lainnya, termasuk Rusia, diperkirakan akan mempertimbangkan untuk memangkas produksi lebih dari 1 juta barel per hari pada pertemuan hari Rabu.
Adapun gambaran teknis S&P500, setelah kenaikan kemarin, permintaan untuk indeks tetap ada. Bulls telah mendapatkan kembali level $3.735 dan mengandalkan pullback lain ke level $3.773, yang akan meninggalkan harapan untuk koreksi ke atas lebih lanjut. Bulls harus tetap di atas $3.735 untuk memulainya. Setelah itu, Anda dapat mengandalkan terobosan ke area $3.773. Jika harga menembus kisaran ini, mungkin akan memberikan momentum kenaikan baru yang ditujukan ke resistance $3.801. Target berikutnya adalah di area $3.835. Jika instrumen perdagangan turun, bear harus menembus di angka $3.706. Maka ini akan dengan cepat mendorong instrumen perdagangan ke $3.677 dan $3.648, membuka jalan ke dukungan $3.608. Di bawah kisaran itu, Anda dapat bertaruh pada aksi jual yang lebih besar dalam indeks hingga terendah $3.579, di mana tekanan mungkin sedikit mereda.
