Pada penghujung hari Jumat, pasangan mata uang EUR/USD masih tetap di bawah moving average. Jadi, seperti biasa, awal tren naik baru selanjutnya berakhir dengan koreksi biasa sebesar 450 poin. Tentu saja, ini tidak berarti bahwa EUR/USD kini akan kembali memperbarui posisi terendah 20 tahun dan hanya akan bergerak turun. Namun sayangnya, latar belakang geopolitik tetap menyebabkan pasar tidak menganggap mata uang berisiko sebagai alat yang meyakinkan. Ingat, kerusakan Jembatan Kerch menjadi berita utama akhir pekan ini. Pada saat yang sama, ini bukan diakibatkan serangan rudal APU, emlainkan ledakan truk di jembatan itu sendiri. Jelas truk itu sengaja diledakkan, dan begitu pula sebuah lokomotif yang melintas dengan bahan bakar di sebelahnya. Tetapi pada saat yang sama, situasi ini lebih terlihat seperti merusak "Northern Streams" daripada serangan militer . Masih belum jelas siapa dalang di balik pengalihan ini, dan seperti biasa, ada banyak versi. Sejauh ini, sulit untuk mengatakan apa yang terjadi dan bagaimana truk dengan bahan peledak bisa melewati pos pemeriksaan. Namun, itu tidak penting bagi kami, yang penting adalah semakin meningkatnya eskalasi konflik militer antara Barat dan Federasi Rusia. Ini berarti tidak akan ada perkembangan positif waktu dekat. Situasi akan memburuk.
Dari sudut pandang teknis, semua harapan time frame 24 jam minggu lalu runtuh. Mata uang euro dengan cepat kembali ke area di bawah garis kritis, sehingga semuanya akan memastikan bahwa tren menurun akan terus berlanjut. Dalam keadaan saat ini, latar belakang fundamental memudar. Namun, itu juga tidak mendukung mata uang Eropa. Masalah seputar gas di Eropa belum hilang, dan masalah tingginya harga energi dan inflasi juga belum hilang. Oleh karena itu, jika belum memburuk, maka "fundamental" belum membaik. Jika "fundamental" yang sama telah berkontribusi pada jatuhnya euro dalam 7-8 bulan terakhir, lalu mengapa kini euro harus didukung? Ada sedikit harapan bahwa bear sudah cukup menjual euro, tetapi, seperti yang bisa kita lihat, itu belum ditakdirkan untuk menjadi kenyataan.
Terlepas dari inflasi, The Fed akan beberapa kali menaikkan suku bunga.
Seperti judul artikelnya, inflasi di Amerika Serikat menjadi laporan terpenting pada minggu depan. Perlu diingat bahwa para pakar tidak memperkirakan perlambatan kuat pada bulan September. Prakiraan berkisar dari 8,1 hingga 8,2%, dengan nilai Agustus sebesar 8,3%. Seperti yang kami katakan dua bulan lalu, satu penurunan kuat indeks harga konsumen tidak berarti bahwa inflasi kini akan turun 0,5-0,6% per bulan. Laporan terakhir menunjukkan perlambatan hanya sebesar 0,2%, dan laporan terbaru mungkin menunjukkan lebih sedikit penurunan. Oleh karena itu, The Fed seharusnya tidak mengurangi "tekanan moneter" dan harus terus menaikkan suku bunga. Kami tidak percaya bahwa, untuk alasan apa pun, The Fed akan meninggalkan pendekatan agresifnya. Kami percaya bahwa suku bunga akan dinaikkan sebanyak 1,25% lagi pada dua pertemuan tersisa, dan mungkin kita akan melihat kenaikan 1-2 lagi pada tahun 2023. Ini berarti bahwa kebijakan moneter akan terus diperketat, merangsang pasar untuk membeli mata uang AS. ECB jauh di belakang. Regulator ini juga mulai menaikkan suku bunga dan akan melakukan pendekatan agresif. Tapi itu akan memakan waktu setidaknya enam bulan sebelum suku bunga Fed dan ECB setidaknya bisa lebih dekat satu sama lain. Selama ini, dolar akan lebih diminati.
Di antara peristiwa dan laporan lainnya, kami akan menyoroti pidato Christine Lagarde selanjutnya, yang retorikanya tidak mungkin berubah. Laporan produksi industri di Uni Eropa kini hampir tidak menarik bagi siapa pun. Tidak ada lagi acara dan publikasi penting yang direncanakan di UE. Oleh karena itu, geopolitik akan kembali berperan lebih besar. Secara khusus, semua orang kini menunggu pernyataan resmi dari Kremlin mengenai apa yang terjadi di Jembatan Kerch.
Volatilitas rata-rata pasangan mata uang euro/dolar selama 5 hari perdagangan ini per 10 Oktober sebesar 135 poin, yang dikategorikan "sangat tinggi". Jadi, kami perkirakan euro/doar pada Senin ini akan bergerak di antara level 0.9604 dan 0.9874. Reversal indikator Heiken Ashi ke atas akan menandakan tahap koreksi ke atas.
Level support terdekat:
S1 – 0.9644
S2 – 0.9521
Level resistance terdekat:
R1 – 0.9766
R2 – 0.9888
R3 – 1.0010
Rekomendasi Trading:
Pasangan EUR/USD berkonsolidasi di bawah garis moving average. Jadi, kita perlu tetap dalam posisi short dengan target di 0.9644 dan 0.9604 hingga indikator Heiken Ashi berbalik ke atas. Pembelian akan kembali relevan setelah harga menetap di atas moving average dengan target di 0.9888 dan 1.0010.
Penjelasan ilustrasi:
Channel regresi linear membantu menentukan tren saat ini. Jika keduanya mengarah ke arah yang sama, maka tren saat ini kuat.
Garis moving average (pengaturan 20.0, diperhalus) - menentukan tren jangka pendek dan arah trading yang sebaiknya dilakukan.
Level Murray merupakan level target pergerakan dan koreksi.
Berdasarkan indikator volatilitas, level volatilitas (garis merah) merupakan kemungkinan channel harga di mana pasangan ini akan menetap pada hari berikutnya.
Indikator CCI - masuknya indikator ini ke area oversold (di bawah -250) atau ke area overbought (ke atas +250) berarti reversal tren ke arah sebaliknya hampir akan terjadi.