Reli jangka pendek dalam emas bisa saja berjalan dengan sendirinya. Sentimen di Wall Street berubah bearish didukung data pasar tenaga kerja AS, yang memperkuat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan terus secara agresif menaikkan suku bunga hingga akhir tahun dan hingga 2023.
Sementara Wall Street telah bergerak ke sisi bearish, tinjauan mingguan emas menunjukkan bahwa investor ritel tetap optimis tentang logam mulia tersebut, dan sentimen telah membaik dibandingkan minggu sebelumnya.
Ada kemungkinan 81% bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin bulan depan. Ekspektasi untuk kenaikan suku bunga didukung setelah Biro Statistik Tenaga Kerja AS yang melaporkan bahwa 263.000 pekerjaan diciptakan pada bulan September. Para ekonom memperkirakan akan melihat peningkatan pekerjaan sekitar 250.000.
Sebanyak 19 profesional pasar mengambil bagian dalam jajak pendapat Wall Street pekan lalu. Sebelas analis, atau 58% dari para peserta, mengatakan mereka bearish pada emas minggu ini. Kemudian lima analis lain, atau 26%, mengatakan mereka optimis, sementara tiga analis, atau sebesar 16%, mengatakan mereka netral terhadap logam mulia tersebut dalam waktu dekat.
Sedangkan untuk ritel, 790 responden mengikuti survei online. Sebanyak 451 suara, atau 57%, menyerukan emas akan bergerak naik. 222 lainnya, atau 28%, memperkirakan penurunan harga emas. Sisanya, sebesar 117 pemilih, atau 15%, mendukung pasar sampingan.
Meskipun ada sentimen bearish yang signifikan di pasar, beberapa analis melihat potensi emas lebih lanjut dalam waktu dekat.
Beberapa analis mengatakan bahwa arah pergerakan emas akan tergantung pada indeks harga konsumen. Jika laporan menunjukkan penurunan inflasi yang signifikan, maka ini dapat mendorong pasar untuk mengurangi ekspektasi mereka untuk kenaikan suku bunga Fed yang sangat hawkish bulan depan, yang secara positif akan mempengaruhi emas.
