Pasangan mata uang EUR/USD diperdagangkan sangat lemah pada hari Selasa, menghabiskan sebagian besar hari di dekat level Murray "2/8" -1.0010, yaitu, mendekati paritas harga. Meskipun mata uang Euro telah naik secara signifikan dalam beberapa hari terakhir, penurunan baru pada pasangan dapat dimulai langsung dari posisi saat ini, tanpa memperbarui maksimum lokal terakhirnya. Namun, harus diakui bahwa seiring waktu, situasinya masih secara bertahap berubah mendukung mata uang Euro. Misalnya, pada TF 24 jam, kuotasi masih melampaui Ichimoku cloud, yang merupakan sinyal beli yang kuat. Namun, perlu juga dipahami bahwa situasinya masih belum berpihak pada Euro, hanya saja sekarang sedikit kurang negatif dari sebelumnya.
Latar belakang fundamental dan geopolitik tetap sangat kompleks untuk semua aset berisiko. Suku bunga Fed dapat naik lebih dari perkiraan, seperti yang dikatakan Jerome Powell hampir secara terbuka. ECB juga telah memperketat retorikanya pada suku bunga, tetapi banyak ahli mencatat bahwa ECB tidak akan mampu mengikuti Fed, dan tidak akan dapat menaikkan suku bunga sebanyak regulator Amerika. Divergensi negatif dalam rate Euro akan terus berlanjut. Ini adalah alasan, jika bukan karena pertumbuhan Dolar yang kuat, maka setidaknya karena kurangnya pertumbuhan mata uang Euro yang kuat.
Baru-baru ini, semua orang bahkan mulai melupakan geopolitik, meskipun konflik Ukraina-Rusia belum hilang dan, menurut banyak pakar militer, mungkin mengalami fase baru eskalasi musim dingin ini. Konfrontasi antara NATO (Barat) dan Rusia juga belum hilang, sehingga setiap saat hubungan bisa semakin memburuk. Namun, sekarang banyak yang akan tergantung pada hasil pemilu Parlemen AS. Beberapa ilmuwan politik percaya bahwa eskalasi lebih lanjut antara Amerika Serikat dan Federasi Rusia tidak akan terjadi jika Partai Republik menang. Namun, dari sudut pandang kami, ini "ditulis di atas air". Oleh karena itu, masih sangat sedikit alasan nyata untuk Dolar jatuh.
Kenaikan suku bunga skala besar dan pengurangan neraca Fed akan terus mendukung dolar.
Alan Greenspan, mantan ketua Fed, yang saat ini berusia 96 tahun, kemarin berbicara tentang kebijakan moneter dan prospek mata uang AS. Kami meyakini bahwa kata-katanya sangat penting karena, bagaimanapun, pria itu memegang jabatan kepala Fed selama 19 tahun. Greenspan percaya bahwa Dolar AS dapat terus tumbuh pada tahun 2023, bahkan jika Fed memperlambat kenaikan suku bunga atau menghentikannya. "Inflasi dapat mencapai puncaknya pada paruh pertama tahun 2023, dan Fed mungkin menolak untuk mengetatkan lebih lanjut pada periode yang sama, tetapi untuk Dolar AS masih berarti penarik (tailwind)," Greenspan meyakini. Dia memperhatikan bahwa Fed menaikkan suku bunga pada lintasan yang jauh lebih curam daripada bank sentral lainnya. Dia juga percaya bahwa sangat penting untuk mulai menaikkan suku bunga ke salah satu yang pertama di dunia. Fed tidak hanya menaikkan suku bunga tetapi juga secara aktif mengurangi neraca (program QT), semua ini akan memberikan dukungan kuat untuk Dolar di masa depan, jelas Greenspan. "Pasokan Dolar AS di pasar akan berkurang, yang akan melemahkan inflasi dan menjadikannya cara terbaik untuk menabung," jelas mantan kepala Fed tersebut.
Sulit bagi kami untuk tidak setuju dengan pendapat mantan kepala Fed karena kami menganut pendapat yang kurang lebih sama. Suku bunga tinggi adalah nilai tambah untuk Dolar. Status mata uang cadangan dunia adalah nilai tambah untuk Dolar. Pengurangan neraca Fed adalah nilai tambah untuk Dolar. Probabilitas rendah pada resesi dalam perekonomian AS adalah nilai tambah untuk Dolar. Keuntungan apa yang dimiliki Euro atau Pound sekarang? Probabilitas resesi di UE dan Inggris itu tinggi. Bank of England berjanji untuk mengurangi neraca, dan sebaliknya membeli lebih banyak treasury bonds untuk menstabilkan pasar keuangan setelah "inisiatif Liz Truss". ECB bahkan tidak berpikir untuk menjual obligasi. Suku bunga Bank of England dan ECB kemungkinan akan naik lebih lemah dari suku bunga Fed, dan lebih lambat. Oleh karena itu, pertumbuhan lokal mata uang Eropa dapat terjadi, tetapi dalam jangka panjang.
Volatilitas rata-rata pasangan mata uang Euro/Dolar selama 5 hari trading terakhir pada 9 November adalah 150 poin dan ditandai sebagai "tertinggi". Kami memperkirakan pasangan ini akan bergerak di antara level 0,9838 dan 1,0238 pada hari Rabu. Reversal indikator Heiken Ashi ke bawah menandakan putaran koreksi ke bawah.
Level support terdekat:
S1 – 1,0010
S2 – 0,9888
S3 – 0,9766
Level resistance terdekat:
R1 – 1,0132
R2 – 1,0254
R3 – 1,0376
Rekomendasi Trading:
Pasangan EUR/USD terus berada di atas MA. Jadi, sekarang Anda harus bertahan di posisi long dengan target 1,0132 dan 1,0238 hingga indikator Heiken Ashi menurun. Penjualan akan menjadi relevan lagi tidak lebih awal dari penetapan harga di bawah garis MA dengan target 0,9838 dan 0,9766.
Penjelasan ilustrasi:
Channel regresi linier – membantu dalam menentukan tren saat ini. Jika keduanya bergerak ke arah yang sama, maka trennya kuat sekarang.
Garis MA (settings 20,0, smoothed) – menentukan tren jangka pendek dan arah trading harus dilakukan sekarang.
Level Murray adalah level target untuk pergerakan dan koreksi.
Level volatilitas (garis merah) adalah kemungkinan channel harga tempat pasangan akan menghabiskan hari berikutnya, berdasarkan indikator volatilitas saat ini.
Indikator CCI – entri ke area oversold (di bawah -250) atau ke area overbought (di atas +250) berarti reversal tren ke arah yang berlawanan tengah mendekat.
