Karena tidak ada yang dapat dianalisis dalam pasar mata uang, mari kita fokus pada isu terhangat beberapa hari terakhir ini. Kepresidenan Joe Biden cukup membosankan dibandingkan dengan masa-masa ketika Donald Trump menjadi presiden. Namanya menguasai kepala berita di semua surat kabar dan majalah ternama AS dan dunia. Trump kalah dalam pemilu dan meninggalkan jabatannya, menjadi salah satu dari sedikit presiden yang gagal terpilih kembali untuk masa jabatan kedua. Bagaimanapun, mantan presiden itu telah menyuarakan rencananya untuk mencalonkan diri menjadi presiden pada 2024. Saat ini, AS tengah melangsungkan pemilihan paruh waktu. Hasilnya kemungkinan akan mengungkapkan partai mana yang akan berkuasa.
Semua badan analisis menunjuk pada rating Joe Biden dan partai Demokrat yang lebih rendah pada tahun 2022. Warga AS tidak menyukai inflasi tinggi dan resiko resesi. Namun, baik Joe Biden maupun partai Demokrat tidak dapat disalahkan untuk situasi tersebut. Meski begitu, pemilih AS menganggap bahwa tindakan dari Joe Biden dan timnya tidaklah cukup. Itulah mengapa mereka mendukung Donald Trump dan Rapublik. Menurut estimasi awal, partai Republik akan memenangkan jumlah mayoritas dalam Majelis Perwakilan. Sumber lain menyediakan data yang berbeda. Namun, pada umumnya informasinya hampir sama. CNN melaporkan bahwa Republik sekarang memiliki 207 kursi, sementara Demokrat memenangkan 188 kursi. Untuk memenangkan jumlah mayoritas, partai harus memperoleh 218 suara. Sementara itu, jumlah Demokrat di Senat mencapai total 48, sementara Republik sebesar 47. Dengan itu, partai Republik dapat memenangkan suara mayoritas dalam majelis yang lebih rendah, sementara partai Demokrat akan mengambil kendali di majelis atas.
Namun, data dari sumber lain mengungkap bahwa Republik melebihi suara Demokrat dalam Senat hanya dengan 1 suara. Saya menyarankan untuk menunggu hasil finalnya.
Pada waktu yang sama, mantan Presiden AS Donald Trump menyerukan para pendukungnya untuk berunjuk rasa. Ia percaya bahwa pemilihan diselenggarakan dengan banyak pelanggaran di banyak tempat pemungutan suara. Dalam jejaring sosialnya sendiri "Truth Social", ia meminta semua yang menolak hasil pemilihan untuk turun ke jalan. Terlebih, Trump menganggap kekalahannya dalam pemilihan presiden dimanipulasi. Namun, Biden mendapatkan beberapa juta suara lebih banyak dari yang lainnya. Trump juga dilarang menggunakan semua jejaring sosial karena sering mengeluarkan pernyataan keliru bahkan ketika ia menjadi presiden. Itulah mengapa ia menciptakan jejaring sosialnya sendiri untuk tetap berhubungan dengan para pendukung dan pemilihnya. Pada umumnya, Donald Trump adalah tokoh kontroversial, tapi ia tetap menjadi tokoh politik penting di Amerika Serikat. Kebanyakan warga Amerika tidak percaya adanya pelanggaran di tempat-tempat pemungutan suara. Lebih dari 80% responden mendukung jawaban ini. Saya kira Demokrat akan menguasai Senat dan Republik akan memenangkan jumlah mayoritas dalam Majelis Perwakilan.
Menilai dari analisis, pembentukan bagian kenaikan dari tren akan menjadi lebih rumit dan akan terdiri dari 5 wave. Ada kemungkinan bahwa instrumen ini telah memulai pembentukan wave kelima. Itulah mengapa akan lebih baik untuk membeli dengan target di atas puncak wave c. Indikator MACD harus mengarah ke atas. Bagian tren ini, yang memulai pembentukannya setelah 28 September, kemungkinan akan disajikan seperti a-b-c-d-e. Begitu selesai, instrumen ini dapat memulai pembentukan bagian penurunan baru.
