Pada hari Jumat, indeks saham berjangka AS terus naik di tengah data inflasi AS kemarin serta berita bahwa Tiongkok melonggarkan beberapa pembatasan terkait Covid.
Kontrak berjangka pada indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 masing-masing naik setidaknya 0,5%. Indeks Dow Jones Industrial Average menunjukkan kenaikan yang lebih moderat. Saham Eropa juga trading di area hijau. Dolar AS saat ini menunjukkan penurunan mingguan terpanjang terhadap beberapa aset berisiko.
Risk appetite kembali ke pasar global setelah AS mencatat penurunan inflasi yang lebih tajam dari perkiraan kemarin. Ini meningkatkan prospek bias kebijakan moneter yang lebih dovish oleh The Fed. Namun, beberapa ahli memperingatkan bahwa ekspektasi tersebut salah tempat dalam situasi saat ini, karena bank sentral tidak akan mempertimbangkan pekerjaannya sampai inflasi mencapai target 2%, jauh di bawah 7,7% pada Oktober. Dengan melambatnya pertumbuhan harga dalam kategori-kategori seperti makanan, pakaian, dan mobil, diperkirakan bahwa pertumbuhan harga tercepat dalam empat puluh tahun mungkin mulai menurun. Seperti disebutkan di atas, ini memberi bank sentral AS kepercayaan diri yang cukup untuk mulai mengurangi kenaikan suku bunga agresif tahun depan, dengan asumsi tren berlanjut.
Terlepas dari optimisme pasar, The Fed akan terus membatasi tekanan inflasi dan ingin memastikan bahwa harga akan terus turun selama beberapa bulan ke depan sebelum mempertimbangkan sikap yang lebih dovish.
Presiden Fed Dallas Lorie Logan mengatakan bahwa perlambatan mungkin tepat dalam waktu dekat tetapi kondisi ekonomi perlu dievaluasi sebelum itu bisa terjadi. Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan bahwa harga yang lebih rendah adalah kabar baik tetapi mencatat bahwa kinerja masa depan jauh lebih penting.
Indeks Stoxx 600 Eropa naik untuk hari kedua berturut-turut, membawa kenaikan mingguannya menjadi 3,7%. Ini adalah pertama kalinya dalam setahun indikator ditutup dengan kenaikan selama empat minggu berturut-turut.
Di premarket, Pinduoduo Inc. dan JD.com Inc. masing-masing nilainya melonjak 5%, mendorong saham Tiongkok yang terdaftar di AS di tengah meningkatnya optimisme investor bahwa Beijing berada di jalur untuk mengakhiri kebijakan Covid Zero.
Adapun untuk indeks S&P 500, setelah kenaikan kemarin, bulls nya terus menyeret harga naik. Sekarang bulls perlu melindungi dukungan $3.968. Selama instrumen trading di atas level ini, kita dapat memperkirakan permintaan aset berisiko akan bertahan, terutama, setelah data AS yang kuat. Ini dapat memperkuat instrumen trading dan mengembalikan level $4.003 di bawah kendali. Level $4,038 terletak sedikit lebih tinggi. Jika harga menembus level tersebut, kemungkinan akan memperkuat harapan untuk koreksi ke atas lebih lanjut hingga ke resistance di $4,064. Target berikutnya terletak di dekat $4,091. Apabila indeks turun, bull harus menunjukkan beberapa aktivitas di dekat $3.968. Namun seandainya level ini ditembus, harga mungkin turun ke $3.942, membuka jalan ke level support baru di $3.905.
