Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan pada sebuah konferensi di Sydney, "Kami tidak melemah...Berhenti memperhatikan kecepatan dan mulai memperhatikan di mana titik akhir akan berada. Sampai kita menurunkan inflasi, titik akhir tersebut adalah sebuah jalan keluar."
Pada hari Minggu, saat berbicara di sebuah konferensi yang disponsori oleh UBS, Waller mengatakan bahwa meskipun bank sentral sedang mempertimbangkan kenaikan suku bunga yang lebih lambat, hal ini tidak boleh diartikan sebagai upaya untuk melunakkan perjuangannya untuk stabilitas harga.
Tabel di bawah menunjukkan tabel CPI bulanan dari Oktober 2021 hingga Oktober 2022, yang diterbitkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS. Laporan CPI minggu lalu menunjukkan bahwa inflasi sedikit menurun dari 8,2% pada bulan September menjadi 7,7% YoY pada bulan Oktober. Inflasi telah meningkat sejak lama, mengingat setahun yang lalu (Oktober 2021), inflasi utama lebih dari 6%, dan sekarang, di tahun 2022, IHK tidak turun melainkan lebih tinggi dari Halloween lalu. Maka saat ini publik pun menyadari bahwa mereka malah disuguhi biaya hidup yang terus meningkat.
Sementara kenaikan suku bunga agresif Federal Reserve pasti membantu menurunkan inflasi, penurunan sebesar 1,4% yang membawa CPI ke level 7,7% masih pada level yang tidak terlihat sebelum 2021 selama lebih dari empat dekade. CPI sebesar 7,7% jauh dari target inflasi yang ditetapkan oleh The Fed. CPI inti, yang tidak termasuk biaya makanan dan energi, lebih dari 6%, masih tiga kali lipat dari target inflasi Fed sebesar 2%.
Presiden Fed Dallas, Lorie Logan mengatakan laporan minggu lalu melegakan tetapi tidak akan menghilangkan kebutuhan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut, mungkin dengan kecepatan yang lebih lambat.
Saat ini, probabilitas kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan FOMC bulan Desember terus meningkat pada probabilitas 85,4%, 5,2% lebih besar dari probabilitas yang dicatat oleh alat CME FedWatch pada hari Jumat lalu.
