Ketegangan atas sinyal apa yang akan ditunjukkan Fed meningkat karena artikel baru-baru ini yang mengatakan para pejabat terbagi tentang berapa lama suku bunga harus naik. Menurut catatan tersebut, beberapa orang memperkirakan penurunan inflasi yang stabil dalam beberapa bulan mendatang, sehingga kenaikan suku bunga harus dihentikan sesegera mungkin. Akan tetapi, beberapa orang lainnya khawatir inflasi tidak akan turun secara memadai tahun depan, jadi mereka menyerukan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut, atau setidaknya dipertahankan lebih lama.
Laporan inflasi AS untuk November akan dirilis hari ini, namun sejauh ini bisnis belum melihat ancaman inflasi yang lebih tinggi. Bahkan, imbal hasil obligasi TIPS 5 tahun telah turun sejak Maret 2022.
Peningkatan inflasi lainnya akan menyebabkan ketidakpastian lain pada ekonomi, yang akan meningkatkan permintaan dolar, sekaligus mengurangi selera risiko.
NZD/USD
Kenaikan lebih lanjut dalam pengeluaran pemerintah kemungkinan akan meningkatkan risiko kebijakan yang lebih keras di Selandia Baru. Ini berarti bahwa suku bunga dapat dinaikkan di atas perkiraan, yang diperkirakan RBNZ berada di 5,5%, sementara bank ANZ melihat 5,75%. Jika hal itu terjadi, negara itu akan jatuh ke dalam resesi jauh lebih cepat dari yang diharapkan, namun imbal hasil obligasi akan lebih tinggi, yang akan memperkuat ekspektasi spread imbal hasil.
Penentuan posisi pada NZD terus bearish, namun kinerjanya masih minim dan mendekati netral. Posisi jual bearish meningkat sebesar 97m menjadi -411m selama sepekan, namun, perkiraan harga belum menunjukkan niat untuk berbalik ke bawah, yang berarti bahwa arah aliran modal lebih condong ke kenaikan.
NZD/USD diperdagangkan di kisaran sempit, dekat level 0,6460/80. Bulls tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk memicu penembusan, namun dapat mencapai 0,6240/50 selama Fed menunjukkan pandangan yang lebih hawkish pada kebijakan moneternya.
AUD/USD
Kepercayaan bisnis berubah negatif pada bulan November, turun di bawah nol untuk pertama kalinya sejak November 2021. Untungnya, kondisinya tetap cukup tinggi di +20p.
Akan tetapi, dengan aktivitas yang terus berlanjut, hanya ada sedikit tanda-tanda pembalikan inflasi. Pertumbuhan biaya sebagian besar tetap tidak berubah pada tingkat yang tinggi baik pada tenaga kerja maupun biaya input, sementara harga ritel terus naik pada laju yang cepat. Secara keseluruhan, ada kekhawatiran yang berkembang bahwa kekuatan ekonomi akan bertemu pada tahun 2023.
Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan menjadi semakin pesimis karena perlambatan ekonomi global, konsumsi yang lebih lemah, inflasi yang meningkat dan suku bunga yang lebih tinggi yang menurunkan pendapatan rumah tangga riil.
Itulah sebabnya tidak mengejutkan bahwa posisi jual pada AUD turun sebesar 272 juta menjadi -2,713 miliar selama sepekan. Kinerja bearish tetap ada, namun tren jangka menengah menguntungkan AUD. Harga penyelesaian berada di atas rata-rata jangka panjang, mengarah ke atas, yang menunjukkan bahwa upaya untuk naik lebih tinggi akan terus berlanjut.
Meski begitu, AUD telah menunjukkan momentum terlemah di antara mata uang G10 selama sepekan terakhir karena kedua volatilitas dalam prospek kebijakan moneter Fed dan meningkatnya kekhawatiran tentang apakah China bersedia untuk memotong pembatasan mereka. Mencapai o,6880 dan 0,6910/30 adalah mungkin, namun hanya jika Fed memberikan sinyal hawkish pada Rabu malam. Kekuatan AUD juga tidak cukup untuk kenaikan yang berkelanjutan.
