PM Inggris Rishi Sunak masih belum yakin inflasi Inggris akan melambat tahun ini sehingga perlu faktor pendukung mempengaruhi upah untuk membatasi kenaikannya meskipun negosiasi sedang berlangsung dengan sektor-sektor yang mogok, termasuk Dinas Kesehatan Nasional dan perkeretaapian.
Sunak menerima kecaman atas janjinya mengurangi separuh inflasi tahun ini. Terlepas dari perkiraan Badan Anggaran bahwa laju kenaikan harga akan melambat secara signifikan karena tanpa intervensi tambahan dari pemerintah.
Lonjakan harga energi di Inggris menyebabkan inflasi melebihi 11% tahun lalu, menyebabkan krisis biaya hidup. Perdana Menteri dan banyak politisi lainnya juga berubah karena alasan ini. Perdana Menteri yang baru, Rishi Sunak, telah memutuskan untuk menangani secara serius masalah menahan kenaikan harga, yang merupakan prioritas utamanya dan alasan mengapa dia menolak seruan untuk mengadopsi tuntutan upah sektor publik yang tinggi karena hal ini pasti akan memacu kenaikan lain dalam inflasi.
Namun, sekarang terjadi kekacauan di seluruh negeri akibat warga mendorong kenaikan gaji 19%. Masalah tambahannya ada pada Sunak yang menolak untuk menjawab pertanyaan apakah dirinya memiliki perawatan medis swasta, dengan alasan konsekuensinya kecil. Keadaan ini telah menimbulkan masalah politik yang berkembang bagi sang PM yang mendapat tekanan dari anggota Partai Konservatifnya sendiri dan masyarakat umum.
Berbicara tentang pasar valas, kenaikan GBP/USD kemarin secara bertahap melambat, sehingga pembeli harus tetap di atas 1,2140 untuk mempertahankan keuntungan mereka. Terobosan 1,2200 akan mendorong pasangan ini ke 1,2260 dan 1,2301, sedangkan penurunan di bawah 1,2140 akan membawanya ke 1,2090 dan 1,2040.
Untuk EUR/USD, masih tersisa peluang untuk memperbarui titik tertinggi di Desember, namun ini dapat terjadi apabila pasangan ini menembus 1,0760. Langkah seperti itu akan mendorong euro ke 1,0790 dan 1,0850, sementara penurunan di bawah 1,0720 akan membawanya ke 1,0680 dan 1,0650.
