Saham di Asia bergerak ke berbagai penjuru. Beberapa saham trading lebih rendah: Komposit Shenzhen Tiongkok dan Komposit Shanghai masing-masing turun 0,01% dan 0,18%, Indeks Hang Seng Hong Kong dan S&P/ASX 200 Australia turun 0,23% dan 0,35%. Pada saat yang sama, indeks lain sedikit lebih tinggi: KOSPI Korea naik 0,11% dan Nikkei 225 Jepang naik 0,75%.
Seperti biasanya, indikator AS memiliki pengaruh di Asia yang juga tidak banyak menunjukkan pergerakan sehari sebelumnya. Investor tidak melakukan pergerakan tiba-tiba karena menunggu laporan inflasi AS terbaru. Menurut proyeksi, tingkat pertumbuhan harga konsumen melambat menjadi 6,5% di bulan Desember dari 7,1% di bulan November.
Apabila prediksi para analis terbukti benar dan inflasi melambat sungguhan, investor akan lebih terbuka terhadap risiko, ini dapat berkontribusi pada reli baru di pasar saham. Mengingat prakiraan tersebut, investor sedang mempertimbangkan kebijakan moneter yang lebih longgar dan kurang waspada terhadap perlambatan ekonomi.
Sementara itu, terdapat sedikit penurunan pada indikator utama di China karena investor terlihat mengunci keuntungan setelah kenaikan tajam di awal tahun berkat perbaikan situasi ekonomi negara menyusul keputusan untuk melonggarkan sejumlah langkah pembatasan.
Di waktu yang sama, para ahli mengkhawatirkan meningkatnya arus wisatawan untuk perayaan Tahun Baru Imlek (22 Januari) dapat menyebabkan wabah baru virus corona.
Di antara perusahaan Tiongkok penurunan terbesar ditunjukkan oleh saham Country Garden Holdings yang turun 3%, New World Development yang turun 2,4%, Longfor Group Holdings yang turun 2,1% serta Chow Tai Fook Jewellery Group dan Budweiser Brewing Co. APAC, Ltd. yang masing-masing kehilangan 2,3% dan 2%.
Perusahaan terkenal lainnya yang juga diperdagangkan sedikit lebih rendah adalah Netease yang turun 1,3%, PetroChina dan Xiaomi yang turun masing-masing 0,6% dan 0,5% serta Alibaba dan JD.com yang turun 0,8% dan 0,2%.
YTO International Express & Supply Chain Technology, Ltd. melaporkan laba bersih diperkirakan turun 50% pada tahun 2022 karena permintaan yang lebih rendah dan biaya transportasi, yang membuat harga sahamnya turun 17% sekaligus.
KOSPI Korea Selatan menunjukkan sedikit pertumbuhan meskipun terjadi penurunan kuotasi perusahaan Korea Selatan terbesar. Saham Samsung Electronics turun 0,3%, dan Hyundai Motor - sebesar 0,6%.
Sebaliknya, Nikkei 225 Jepang mengalami kenaikan harga saham. Toto naik paling banyak, naik 9,4%, Nippon Steel dan Sumitomo Metal Mining masing-masing bertambah 3,3% dan 3,2%, sementara Tokyo Electron dan Advantest naik 3,1% dan 1,8%.
Saham Mitsubishi Motors naik 1,2%, Nissan Motor bertambah 1% dan Toyota Motor naik 0,4%.
Pada saat yang sama, harga saham beberapa perusahaan lain turun. Diantaranya adalah Tokyo Electric Power, Co yang turun 3,1%, Kansai Electric Power, Co yang turun 2,6%, serta Chiba Bank, Ltd dan Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc yang masing-masing turun 1,8% dan 0,8%.
Di antara perusahaan Australia terbesar, terdaat beberapa yang diperdagangkan lebih rendah. Harga saham BHP turun 0,4% dan Rio Tinto turun 0,5%.
Selain itu, harga saham Evolution Mining dan Newcrest Mining turun (masing-masing sebesar 2,4% dan 2,3%), Northern Star Resources (sebesar 1,9%) serta Woodside Energy dan Santos (sebesar 0,1% dan 0,8%).
Pada saat yang sama, saham Treasury Wine Estates, Ltd naik 0,2%.