Pembicaraan terkait Fed mengambil jeda menaikkan suku bunga menyebar di pasar, ini menyebabkan sentimen positif yang hati-hati di kalangan investor. Tetapi meskipun semakin banyak orang berspekulasi tentang situasi seperti itu, masih ada orang yang tetap teguh dengan gagasan bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 0,25% lagi di bulan Februari.
Diskusi dapat berakhir setelah AS menerbitkan data inflasi untuk bulan Desember. Angka-angkanya pasti akan mengatur suasana pasar, serta mempengaruhi sikap Fed terhadap suku bunga dan kebijakan moneter secara keseluruhan. Prakiraan mengatakan bahwa CPI akan tetap tidak berubah dalam hal data bulan ke bulan, sementara pada level tahunan akan menunjukkan perlambatan dari 7,1% menjadi 6,5%. Jika angka ditampilkan seperti yang diharapkan, pelaku pasar akan terburu-buru membeli saham, sementara imbal hasil dolar dan Treasury akan terus menurun. Pengaturan ini akan mendorong harga emas naik karena Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebesar 0,25% pada bulan Februari, kemudian mengambil jeda selama tiga bulan ke depan untuk memantau perilaku inflasi.
Kemungkinan perkembangan kedua, di mana IHK AS bahkan menunjukkan sedikit peningkatan, akan memberikan pukulan kuat pada selera risiko dan mendukung dolar dan imbal hasil Treasury. Itu juga bisa memberi tekanan pada komoditas dan memaksa Fed menaikkan suku bunga lagi sebesar 0,50%. Skenario seperti itu akan menjadi bencana bagi pasar karena akan menyebabkan gelombang aksi jual baru yang kuat.
Skenario pertama lebih realistis karena data terbaru menunjukkan perkembangan seperti itu. Ini berarti bahwa pasar global cenderung memasuki era bullish baru.
Prediksi untuk hari ini:
EUR/USD
Pasangan ini trading di bawah level resistensi 1,0785. Jika data AS menunjukkan penurunan inflasi, maka akan naik ke 1.0850.
XAU/USD
Emas berkonsolidasi di dekat level 1878.80. Berita tentang penurunan indeks harga konsumen AS bisa menjadi alasan untuk kenaikan baru harga menjadi 1.900,00 per ons.