Selera risiko melonjak sejak awal tahun baru, yang menekan dolar di seluruh pasar. Faktanya, pada pertengahan Januari, semua indeks saham global utama naik signifikan, yang dipimpin indikator Eropa dan China. Di sisi lain, indikator AS berjuang menyusul.
Penyebab utama perubahan ini adalah: pertama, China mencabut lockdown, yang dengan sendirinya merupakan stimulus kuat untuk stabilisasi ekonomi dunia dan menghindari krisis ekonomi yang parah. Harga komoditas terutama didukung oleh berita dari China, yang menunjukkan aktivitas bisnis yang ada.
Alasan kedua adalah meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed, setelah menaikkan suku bunga utamanya pada 1 Februari sebesar 0,25%, akan mengambil jeda untuk mengamati perkembangan ekonomi nasional. Jika itu terjadi, bahkan pernyataan hawkish dari beberapa anggota Fed tentang perlunya terus menaikkan suku bunga di atas 5% tidak dapat meredam sentimen pasar.
Namun, aktivitas pasar hari ini akan tenang karena ini merupakan hari libur di AS - Martin Luther Kin Day. Pergerakan akan dimulai kembali saat rilis laporan penting, seperti inflasi konsumen di Kanada, Zona Euro, dan Inggris. Jepang juga akan mengadakan rapat kebijakan moneter, namun perhatian akan lebih tertuju pada data AS, yaitu laporan CPI, penjualan ritel dan volume. Pelaku pasar juga harus mengantisipasi pidato Presiden ECB, Christine Lagarde, yang mungkin mengomentari prospek suku bunga ECB.
Semua sinyal mengarah pada berlanjutnya dinamika positif di pasar, setidaknya hingga akhir Januari 2023.
Prakiraan untuk hari ini:
EUR/USD
Koreksi menurun bisa dilihat dalam pasangan ini, yang terutama disebabkan turunnya aktivitas pasar yang disebabkan hari libur di AS. Pasangan ini kemungkinan besar akan terus naik menuju 1.0950 setelah penurunan lokal ke 1.0800.
XAU/USD
Emas juga terkoreksi ke bawah. Logam ini bisa turun ke 1.905,00 kemudian memulai kembali kenaikan menuju 1.940,00.
