Meskipun inflasi di Inggris pada bulan Desember turun, pound terus menguat karena para pelaku pasar memperkirakan krisis biaya hidup bertahap melonggar.
Kantor Statistik Nasional Inggris melaporkan bahwa harga konsumen naik 10,5% year-on-year, yang sedikit lebih lambat daripada kenaikan 10,7% pada bulan November. Namun, inflasi masih lima kali lipat dari target 2% Bank of England, menyoroti tantangan yang dihadapi bank saat mencoba mengekang kenaikan harga tanpa memperburuk resesi yang diprediksi. Kemungkinan besar, suku bunga akan kembali dinaikkan pada rapat bulan Februari, terutama karena data tersebut sesuai dengan prakiraan para ekonom.
"Inflasi tinggi menjadi mimpi buruk bagi anggaran rumah tangga," ujar Menteri Keuangan, Jeremy Hunt. "Ini menghancurkan investasi bisnis dan mengarah pada pemogokan, jadi sekeras apa pun itu, kita harus tetap berpegang pada rencana kita untuk menurunkannya. Meskipun setiap penurunan inflasi akan diterima, kita tidak mungkin berhenti karena kita memiliki rencana tindakan yang jelas untuk menurunkan harga hingga setengah tahun ini," tambahnya.
Dari sisi komponen individu, harga bahan bakar turun bersama dengan harga pakaian dan alas kaki. Harganya 11,5% lebih tinggi pada bulan Desember, naik dari 17,2% pada bulan November. Harga makanan dan minuman ringan juga naik dengan laju tercepat sejak tahun 1989. Hal ini pasti menimpa keluarga berpenghasilan rendah yang menghabiskan sebagian besar pendapatannya untuk kebutuhan pokok seperti makanan. Penurunan inflasi diimbangi oleh kenaikan tarif bus dan tiket pesawat.
Para investor yakin suku bunga akan mencapai puncaknya sekitar 4,5% pada pertengahan tahun karena bulan depan Bank of England kemungkinan akan kembali menaikkan suku bunga setengah poin menjadi 4%. Bagaimanapun, mereka berusaha mencegah spiral inflasi harga upah, terutama karena rata-rata pendapatan rumah tangga tidak termasuk bonus dalam tiga bulan terakhir hingga November 2022 6,4% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Ini kenaikan terbesar sejak pencatatan dimulai pada 2001, belum termasuk puncak pandemi virus corona. Kenaikan pendapatan menyebabkan meningkatnya pengeluaran yang sama cepatnya, yang merangsang lonjakan inflasi selanjutnya.
Sehubungan dengan GBP/USD, upaya pembeli untuk terus menaikkan harga berhasil. Namun, mereka harus bertahan di atas 1.2245 untuk mempertahankan keunggulan. Breakout level 1.2300 akan mendorong pasangan ini ke 1.2340 dan 1.2399, sementara diambilnya kendali level 1.2245 oleh penjual akan menyebabkan penurunan ke 1.2190.
Di EUR/USD, masih ada peluang untuk terus naik dan keluar ke level tertinggi baru tahunan selama pembeli berhasil mempertahankan pasangan ini di atas 1.0770. Pergerakan ini juga akan memacu kenaikan harga menuju 1.0815 dan 1.0860. Namun jika ada tekanan di sekitar 1.0770, maka pasangan ini akan jatuh ke 1.0720 dan menuju ke 1.0685.
