Busan Ilbo melaporkan bahwa beberapa perusahaan terkemuka di Korea Selatan bersiap untuk meluncurkan layanan terkait penawaran token sekuritas (STO) pada tahun ini. Ini membuktikan bahwa negara tersebut mulai mendedikasikan diri untuk teknologi blockchain.
Menurut laporan tersebut, beberapa perusahaan sedang menunggu Komisi Jasa Keuangan (FSC) untuk menerbitkan pedoman industri tentang bagaimana menawarkan STO sesuai dengan hukum yang berlaku. FSC sendiri dijadwalkan mengumumkan STO pada 19 Januari.
Meskipun detail pengumumannya masih sangat terbatas, beberapa perusahaan sekuritas domestik sudah terlihat sibuk dalam menyiapkan platform aset digital yang dapat memproses dan/atau menerbitkan token untuk mengantisipasi FSC yang memberi mereka lampu hijau untuk menawarkan layanan tersebut akhir bulan ini. Ini termasuk Korea Exchange, satu-satunya operator bursa sekuritas di negara itu, serta raksasa perbankan Kookmin dan Shinhan dan Kiwoom Securities.
Kota Busan juga diinformasikan ingin menjadikan STO sebagai bagian integral dari proyek pertukaran aset digitalnya, yang sedang dikembangkan dengan beberapa bursa crypto internasional terkemuka, termasuk Binance.
Semua bentuk penerbitan aset kripto sendiri saat ini dilarang di Korea Selatan, tetapi FSC dan Presiden Yoon Suk-yeol telah mengindikasikan bahwa mereka berniat untuk mengubah aturan tersebut.