Pasangan mata uang EUR/USD berangsur naik. Harga bahkan tidak mampu menembus ke bawah moving average sepanjang pekan lalu meskipun sudah sangat dekat. Dengan itu, kita sekali lagi dapat menjamin bahwa pasar saat ini membeli pasangan mata uang atau tetap tidak bergerak. Oleh karena itu, sekarang tidak ada alasan baru untuk menduga bahwa pertumbuhan akan segera terhenti. Reversal global tidak akan selalu terjadi pada peristiwa atau perilisan penting, seperti yang telah kami nyatakan. Oleh karena itu, jika seseorang mendasarkan ekspektasi mereka pada rapat-rapat mendatang Fed dan ECB, ini bisa jadi bukan masalahnya. Asumsi bahwa euro dan pound akan melanjutkan kenaikan karena kemungkinan besar kenaikan 0,5% dalam suku bunga acuan ECB dan BA pada bulan Februari, sementara suku bunga Fed kemungkinan besar hanya akan naik 0,25%. Ternyata suku bunga yang ditetapkan oleh BA dan ECB akan mulai mengambil alih suku bunga yang ditetapkan oleh Fed, ini dapat berperan sebagai landasan untuk membeli mata uang Eropa. Jika ini yang terjadi, kedua pasangan mata uang ini dapat mulai bergerak ke arah lainnya setelah rapat (dengan asumsi bank-bank sentral tidak memberikan guncangan apapun), karena elemen ini telah dimanfaatkan. Namun, ini hanyalah teori dasar yang membutuhkan validasi teknikal, dan validasi inilah yang tidak kita miliki.
Ingat bahwa selama setidaknya 1,5 bulan, kita telah berdebat mengenai kebenaran ekspansi euro dan pound. Mata uang euro tidak berubah beberapa pekan lalu, meskipun pound sedikit berubah. Hasilnya, kita telah menunggu lama untuk koreksi. Namun, sentimen pasar masih kuat dan trader meyakini bahwa adalah yang terbaik untuk mengikuti tren dan tidak perlu menjual pasangan ini. Meskipun pasangan ini turun kemarin, masih ada tren kenaikan keseluruhan. Namun, baik UE dan AS tidak mengalami kejadian signifikan kemarin. Christine Lagarde baru akan tampil lagi malam hari. Itu akan diulas secara singkat di bawah.
Uni Eropa belum menemukan solusi terhadap isu inflasi.
Kendali pada inflasi menjadi fokus kebijakan UE selama dua bulan terakhir. Meskipun kita tidak dapat mengklaim itu ada sesuatu yang luar biasa, bagaimanapun itu terjadi. Oleh karena itu, banyak yang menyimpulkan bahwa ini menandai "awal dari akhir" periode inflasi yang tinggi. Namun, kami telah seringkali menyoroti kemungkinan bahwa inflasi dapat turun beberap abulan sebelum stagnan pada level tertentu, contohnya, jika ECB memutuskan untuk menghentikan kenaikan suku bunga. Dan mengingat bahwa ekonomi Eropa lebih rentan dibandingkan dengan ekonomi Amerika, ekonomi Eropa sangat mungkin mengambil pilihan itu. Kepentingan tiap negara perlu dipertimbangkan karena ekonomi Eropa adalah konglomerasi dari 30 negara berbeda. Hasilnya, berbeda dengan AS, ECB tidak dapat menaikkan suku bunga "hingga titik darah penghabisan". Hasilnya, suku bunga dapat berhenti naik pada satu titik, bahkan ketika inflasi masih jauh di atas level yang diinginkan.
Christine Lagarde juga menyebutkan kemarin bahwa Uni Eropa akan mengalami kenaikan harga yang baru sebagai hasil dari langkah Tiongkok membuka ekonominya. Menurut Lagarde, Tiongkok menggunakan lebih sedikit energi tahun lalu dari yang mungkin digunakannya ketika ekonominya terbuka penuh. Hasilnya, akan terjadi kenaikan dalam permintaan untuk sumber daya energi, yang harganya turun drastis akhir-akhir ini. Alhasil, harga gas, minyak dan turunannya juga akan meningkat. Ingat bahwa harga minyak dan gas yang tinggi turun mendorong kenaikan dalam inflasi tahun lalu dan penurunan inflasi setelahnya. Alasan Lagarde ini kuat. Mengingat bahwa kenaikan harga energi hampir dipastikan memicu kenaikan inflasi. Ini mengarahkan kita pada kesimpulan bahwa pertarungan melawan inflasi masih berlangsung. Regulator Eropa mungkin akan perlu menaikkan suku bunga ECB lebih lanjut dari yang sebelumnya diperkirakan dan tidak siap untuk perkembangan seperti itu. Kenaikan suku bunga yang lebih besar menguntungkan mata uang euro, tapi krisis ekonomi Uni Eropa tidak menjamin itu akan terjadi.
Pada 24 Januari, volatilitas rata-rata pasangan mata uang euro/dolar selama lima hari perdagangan terakhir adalah 83 poin, ini dianggap "normal". Jadi, pada hari Selasa, kami mengantisipasi pasangan ini berfluktuasi antara 1,0799 dan 1,0965. Babak bar pergerakan korektif akan ditandai oleh sinyal Heiken Ashi yang berbalik turun.
Level support terdekat
S1 – 1,0864
S2 – 1,0742
S3 – 1,0620
Level resistance terdekat
R1 – 1,0986
Saran Trading:
Pasangan EUR/USD mulai bergerak naik lagi. Sebelum indikator Heiken Ashi berbalik turun, anda dapat menahan long position dengan target 1,0965 dan 1,0986. Dengan target 1,0799 dan 1,0742, transaksi short dapat dibuka setelah harga mencapai di bawah garis moving average.
Penjelasan untuk gambar:
Menentukan tren saat ini dengan menggunakan channel regresi linear. Tren sekarang kuat jika mereka berdua bergerak ke arah yang sama.
Garis Moving average (settings 20.0, smoothed): Indikator ini mengenali tren jangka pendek saat ini dan arah trading.
Level Murray berperan sebagai titik awal untuk penyesuaian dan pergerakan.
Berdasarkan indikator volatilitas saat ini, level-level volatilitas (garis merah) menunjukkan channel harga yang diharapkan dimana pasangan ini akan diperdagangkan di hari berikutnya.
Reversal tren ke arah sebaliknya akan terjadi ketika indikator CCI memasuki zona overbought (di atas +250) atau oversold (di bawah -250).
