Data inflasi yang kuat memungkinkan dolar Australia mengkonsolidasikan keunggulannya dalam perlombaan mata uang G10. Mata uang ini telah naik 4,2% sejak awal tahun 2022 dan menciptakan halangan yang layak dengan menempatkan dolar Selandia Baru di posisi kedua, berkat memudarnya harapan akan jeda dalam proses pengetatan kebijakan moneter Bank Cadangan, pembukaan kembali ekonomi Tiongkok dan harapan untuk menghindari resesi global. Selera risiko yang meningkat mendukung AUDUSD tidak kurang positif dari Cina.
Pada kuartal keempat, inflasi Australia melaju ke level tertinggi 33 tahun sebesar 7,8%, melebihi perkiraan Bloomberg sebesar 7,6%. Angka tersebut mungkin kurang dari 8% yang sebelumnya telah diperkirakan oleh RBA, namun momentumnya tetap naik. Puncaknya, tidak seperti di negara maju lainnya, belum tercapai. Jadi, Reserve Bank memiliki lebih banyak pekerjaan daripada para pesaingnya, yang memungkinkan AUDUSD untuk melanjutkan relinya.
Dinamika inflasi di Australia dan negara lain
Pada bulan Desember, harga konsumen terpantau meningkat menjadi 8,4%. Inflasi inti juga mengalahkan perkiraan pada kuartal keempat, meningkat menjadi 6,9%, sementara sektor jasa mencatat kenaikan terbesar sejak 2008. Harga untuk liburan domestik melonjak 13%, sementara di luar negeri melonjak 8%.
Dinamika indikator seperti itu memungkinkan pasar derivatif untuk meningkatkan peluang kenaikan suku bunga sebesar 25 bps, menjadi 3,35%, di bulan Februari menjadi 90% dan meletakkan dasar untuk kenaikan biaya pinjaman sebesar seperempat poin kembali di bulan Maret. Kemungkinan jeda dalam siklus pengetatan moneter RBA telah menurun tajam, mengkatalisasi reli AUDUSD di atas 0,71.
Menurut pendapat saya, pasar menilai dengan tepat prospek dolar Australia. Hubungannya yang dekat dengan Cina memungkinkannya untuk menerima preferensi di tiga bidang sekaligus. Pertama, Aussie dipandang sebagai mata uang proxy untuk China. Siapa pun yang tidak ingin memperdagangkan yuan, membeli dolar Australia. Kedua, Aussie adalah mata uang komoditas, dan prospek pasar komoditas mengingat potensi pertumbuhan permintaan dari konsumen terbesar terlihat sangat bullish. Terakhir, dolar Australia adalah mata uang yang berisiko, dan reli indeks saham dunia berperan di tangannya.
Pada saat yang sama, bulls AUDUSD diuntungkan dari pelemahan dolar AS. Pasar berjangka terus bertaruh pada pembalikan "dovish" Fed pada tahun 2023, dan memburuknya statistik ekonomi makro di seluruh AS berkontribusi pada hal ini. Investor bertanya pada diri sendiri pertanyaan: pada titik apa kebijakan ketergantungan pada data akan memaksa Fed untuk mengurangi biaya pinjaman? Beberapa pedagang sudah mulai memastikan risiko bahwa bank sentral AS tidak akan menaikkan tingkat dana federal pada bulan Maret, mengakhiri siklus pengetatan kebijakan moneter pada bulan Februari.
Secara teknis, pola AB=CD terus muncul di grafik harian AUDUSD. Targetnya di 261,8% sesuai dengan level 0,731, seperti yang disebutkan di artikel sebelumnya. Di sinilah pasangan menuju, menciptakan peluang beli.
