Pasar menghadapi masalah baru di Februari. Yang pertama adalah data pekerjaan AS untuk Januari, yang naik di atas 500.000 alih-alih turun di bawah 200.000. Hal ini menyebabkan gelombang penjualan pada pasar ekuitas dan penguatan dolar. Momentum terhenti hanya ketika Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa bank tetap kuat pada pandangan bahwa proses disinflasi negara meningkatkan momentum. Itulah yang mendorong pasar untuk kembali naik di hari Kamis setelah penurunan hari Rabu. Namun kenaikan sekali lagi terhenti oleh pernyataan agresif dari anggota Fed lainnya seperti Christopher Waller dan John Williams, yang mengatakan perlunya untuk mempertahankan suku bunga tinggi hingga inflasi turun ke 2%.
Alasan mengapa pembuat kebijakan membombardir pasar dengan jaminan berlanjutnya kenaikan suku bunga yang agresif adalah mereka menginginkan inflasi yang rendah sehingga ekonomi AS akan tumbuh dengan stabil. Mereka juga ingin bisa membayar hutang. Mereka khawatir pengeluaran pemerintah dan aliran modal asing ke AS membawa risiko tinggi untuk memanaskan perekonomian, yang sangat berbahaya di lingkungan inflasi tinggi. Dengan demikian, The Fed akan terus mengintervensi secara verbal melalui perwakilannya dalam upaya membatasi pertumbuhan lapangan kerja dan belanja yang mendukung inflasi.
Tentunya, bank mungkin tidak akan meningkatkan suku bunga sama sekali meskipun panggilan jika inflasi terus menurun. Faktor terpenting di sini adalah data IHK bulan Januari yang akan dipublikasikan minggu depan. Sampai saat itu, volatilitas pasar akan tinggi karena ketidakpastian.
Perkiraan untuk hari ini:
USD/CAD
Pasangan terus trading dalam kisaran 1.3340-1.3475. Sebuah konsolidasi dalam harga minyak mentah, serta rilis data inflasi di AS, akan menjaga pasangan di level-level ini, khususnya jika kuotasi tetap dibawah batas atas.
AUD/USD
Pasangan menemukan support di 0.6875. Jika sentimen pasar meningkat hari ini, trader akan melihat kenaikan ke 0.7015. Pasangan akan tetap dalam 0.6875-0.7015 hingga data inflasi AS dirilis.
