Ketika Rusia mengumumkan rencana untuk memangkas produksi minyak sebesar 500.000 barel per hari pada bulan Maret, harga minyak terpantau naik. Rencana tersebut sendiri merupakan respons terhadap pembatasan harga dari negara-negara Barat, menurut Wakil Perdana Menteri, Alexander Novak.
Harga minyak mentah seharusnya mengakhiri minggu ini secara umum dengan lebih tinggi, meskipun kenaikan harga mulai memudar di paruh kedua minggu ini, karena Fed mengisyaratkan bahwa mereka akan terus menaikkan suku bunga, dan permintaan dari China tidak mengesankan.
Pengumuman dari Rusia mengartikan bahwa harga minyak akan naik secara signifikan. Minyak mentah West Texas Intermediate telah naik hampir 10% sejak awal pekan lalu.
Laporan mengenai stok minyak mentah di AS memberikan tekanan pada harga minyak minggu lalu. Menurut Energy Information Administration, persediaan minyak mentah naik selama empat minggu berturut-turut dan sekarang berada di atas rata-rata musiman lima tahun.
Ekspektasi permintaan minyak yang lebih kuat di China terus mendukung harga. Para analis di ANZ Bank mengatakan bahwa mereka memperkirakan konsumsi minyak RRT akan meningkat sekitar 1.0 juta barel per hari tahun ini, dengan pertumbuhan yang kuat dimulai pada akhir kuartal pertama, berdasarkan laporan Reuters.
Sementara itu, Bloomberg mencatat bahwa beberapa pedagang opsi memperkirakan minyak Brent akan kembali ke $100 pada bulan Mei.
Angka ini jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan banyak orang. Bahkan, bank-bank investasi seperti Morgan Stanley dan Goldman Sachs memperkirakan harga minyak baru akan kembali ke $100 pada paruh kedua tahun ini.