Pasar emas terus berjuang karena harga tetap berada di bawah $1,900 per ons.
Dan kemungkinan besar, penurunan harga logam mulia akan berlanjut di paruh pertama tahun ini karena Federal Reserve terus menaikkan suku bunga untuk mengurangi inflasi.
Ada juga potensi untuk harga turun lebih jauh karena imbal hasil obligasi tetap tinggi dan tekanan inflasi terus menurun.
Kekhawatiran investor akan resesi dan ekspektasi yang tidak menentu mengenai potensi penurunan suku bunga pada paruh kedua tahun ini seharusnya menjaga harga emas agar tidak jatuh ke posisi terendah dalam beberapa tahun.
Pada awal tahun, pasar mulai memperkirakan penurunan suku bunga pada akhir tahun; namun, inflasi yang terus-menerus tinggi membantu mengubah ekspektasi pasar. Perangkat FedWatch CME menunjukkan bahwa pasar memperkirakan bahwa suku bunga federal fund akan melebihi 5%, dan mencapai puncaknya di sekitar 5,50% pada akhir tahun.
Pada hari Selasa, data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa meskipun inflasi masih berada di atas target 2% Federal Reserve, inflasi telah menurun selama tujuh bulan berturut-turut.
Di bulan Januari, IHK AS naik 6,4% YoY, sedikit di bawah pertumbuhan 6,5% YoY di bulan Desember. Namun, inflasi turun dari level tertinggi 40 tahun di bulan Juni sebesar 9,1%.
Seiring dengan emas, ada potensi penurunan untuk perak karena keduanya tetap berkorelasi tinggi.
Menurut Natixis, grup keuangan perbankan investasi internasional Prancis, harga emas akan mencapai rata-rata $1,790 per ons pada 2023 dan kemudian naik ke rata-rata $1,830 per ons pada 2024 saat Federal Reserve mulai menurunkan suku bunga.
