Pound bersiap menghadapi lonjakan volatilitas. Sementara itu, euro memperkirakan kenaikan terbatas karena selera risiko turun akibat terus tidak pastinya kebijakan moneter Fed dan ECB. Data pasar tenaga kerja Inggris baru-baru ini juga memungkinkan Bank of England menemukan alasan untuk menaikkan suku bunga dengan lebih lambat dalam waktu dekat.
Penyebab lainnya dari kekhawatiran adalah pemogokan besar-besaran yang terjadi di Inggris. Kereta bawah tanah London diperkirakan akan ditutup, bersama dengan beberapa sekolah dan rumah sakit untuk memungkinkan para buruh mengoordinasikan pemogokan. Protes terutama mengenai upah, yang menekan Menteri Keuangan, Jeremy Hunt, yang mencoba menyelesaikan masalah di dalam Kementerian Keuangan karena inflasi dua digit merusak perekonomian. Data rata-rata pendapatan Inggris kemarin semakin memperburuk situasi akibat penurunan yang tercatat.
Baru-baru ini, Hunt dan Perdana Menteri Rishi Sunak dengan tegas menyatakan bahwa konsesi yang murah hati pada upah sektor publik akan semakin memicu inflasi, memukul ekonomi dan rumah tangga dan meningkatkan krisis biaya hidup. "Kami ingin bekerja sama dengan serikat buruh untuk merundingkan kenaikan upah yang adil dan masuk akal," ujar juru bicara Sunak, Jamie Davies, kepada para wartawan kemarin. "Kami ingin duduk di meja perundingan dengan serikat buruh," ujarnya, seraya menambahkan bahwa pemogokan harus dihentikan sebelum diskusi dapat dimulai.
Jelas, ini dapat berdampak negatif pada pound, yang telah menghentikan kenaikannya selama sebulan di sekitar angka ke-22. Jika kesepakatan tidak tercapai, penurunan tidak dapat dihindari.
Untuk saat ini, bull terus mengendalikan pasar, tetapi statistik ekonomi Inggris dan pasar tenaga kerja yang kuat tidak banyak mendukung pound. Pertumbuhan berpeluang berlanjut, tetapi itu hanya akan terjadi di tengah reaksi pasar yang tenang atas rilis anggaran tahunan. Para pembeli harus tetap di atas 1.2130 untuk menjaga situasi tetap terkendali, dan breakout harus terbentuk di 1.2200 agar GBP/USD naik ke 1.2265 dan 1.2320. Jika penjual menguasai level 1.2130, breakout kisaran itu akan terjadi dan pasangan ini akan merosot ke 1.2090 dan 1.2050.
Permintaan EUR/USD meningkat setelah berita kemarin, memberikan kesempatan kepada pembeli untuk terus membangun tren naik baru. Posisi harga yang tetap di atas 1.0730 dan dilampauinya level 1.0770 pasti akan mendorong pasangan ini ke 1.0800 dan 1.0835. Sementara itu, penurunan ke bawah 1.0730 akan menyebabkan penurunan lebih lanjut ke 1.0690.