Pasangan EUR/USD terus mencoba menyerang level 1,0900an selama dua hari berturut-turut, memanfaatkan pelemahan dolar. Hasil rapat Federal Reserve tidak mendukung greenback, meskipun bank sentral itu menerapkan skenario base case dengan menaikkan suku bunga sebesar 25 poin. Hingga menit terakhir, pasar tidak sepenuhnya yakin bahwa bank sentral akan menjaga sikap hawkishnya. Spekulasi beragam mulai dari bank sentral mempertahankan kebijakannya saat ini hingga pemotongan suku bunga. Tapi Fed menerapkan skenario yang paling diharapkan dan hawkish secara konvesional.
Hasil seperti itu akan mendukung mata uang AS. Tapi seperti yang kita ketahui, "detailnya-lah yang menjadi masalah." Tone dari pernyataan yang menyertai tidak mendukung dolar, sehingga greenback turun di seluruh pasar.
Hasil dari rapat FOMC
Mata uang AS turun karena satu alasan: kenaikan suku bunga pada bulan Maret adalah salah satu siklus pengetatan moneter sebelum berakhir. Kami hampir yakin akan hal itu, dengan mempertimbangkan retorika Fed dan perkiraan rata-rata yang baru. Meskipun, beberapa pekan lalu, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa batas atas dari siklus pengetatan saat ini akan perlu dinaikkan lebih tinggi dan mungkin pada laju yang lebih tinggi. Khususnya, pimpinan Federal Reserve Bank of New York, John Williams, mengatakan suku bunga final tidak boleh lebih rendah dari 5,5%. Ada juga asumsi yang lebih berani di pasar, yaitu 5,75% dan bahkan 6,0%.
Tapi setelah kejatuhan Silicon Valley Bank dan Signature Bank, Fed melunakkan retorikanya. Bank sentral itu tidak mengatakan akan mempercepat laju kenaikan suku bunga (bahkan secara hipotetis), sementara perkiraan rata-rata untuk suku bunga pada tahun 2023 tetap tidak berubah. Perkiraan "spot" menunjukkan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi pada tahun ini (mungkin pada bulan Mei) dan pemotongan suku bunga sebesar 75 basis poin pada tahun 2024.
Tone retorika pernyataan yang menyertai juga telah dilunakkan. Khususnya, Fed menunjukkan akan "mempertimbangkan volume kumulatif pengetatan moneter dan dampak dari kebijakan moneter, serta inflasi, ekonomi dan perkembangan keuangan" dalam menentukan jalur kebijakan moneter masa depan.
Menjelang rapat bulan Maret, beredar rumor bahwa bank sentral dapat mensinyalkan akhir dari siklus kenaikan suku bunga. Dengan itu latar belakang informasi turut menggelembung, jadi tidak mengherankan jika trader bereaksi terhadap retorika pernyataan yang menyertai dengan pergerakan bullish.
Komentar Powell
Mengomentari hasil rapat bulan Maret, Powell mengakui bahwa sebelum munculnya permasalahan dalam sektor perbankan, bank sentral belum mengesampingkan kenaikan usku bunga yang lebih besar sehubungan dengan perkiraan bulan Desember. Tapi peristiwa-peristiwa terbaru mengubah keadaan. Posisi Powell jauh melunak - bahkan, ia mengizinkan penerapan skenario skenario dovish dalam rangka kerja 2023. Jika sebelumnya, Powell menyangkal rumor seperti itu, maka pada hari Rabu, ia mengatakan pemotongan suku bunga saat ini tidak masuk dalam "skenario dasar" bank sentral. Ia mengatakan Fed akan terus meninjau dampak tekanan sektor keuangan pada ekonomi "dan bersiap untuk menyesuaikan kebijakan moneter jika diperlukan".
Dengan kata lain, menurut perkiraan rata-rata, Fed masih menyimpan satu lagi kenaikan suku bunga. Tidak ada jalur lintasan yang sudah pasti: keputusan-keputusan terkait (mengenai jeda atau kenaikan) akan diambil dari rapat ke rapat.
Kesimpulan
Jelas, krisis perbankan menjadi sorotan. Fed melunakkan retorikanya, menghapus frasa mengenai dorongan kenaikan suku bunga lebih lanjut dari pernyataan yang menyertai. Sekarang bank sentral itu hanya menyebutkan bahwa "beberapa pengetatan parameter kebijakan moneter lebih jauh" mungkin diperlukan di masa mendatang. Pada waktu yang sama, perkiraan suku bunga rata-rata tetap tidak berubah: diduga level final dari siklus saat ini akan mencapai 5,25%. Powell juga secara langsung menunjuk risiko yang dipicu oleh kegagalan bank di Amerika Serikat. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Powell mengatakan bahwa pemotongan suku bunga saat ini tidak ada dalam "skenario dasar" bank sentral saat ini.
Perlu dicatat bahwa di tengah retorika dovish seperti itu dari Fed, ECB tampaknya benar-benar hawkish - khususnya terkait isu mengenai potensi pemotongan suku bunga pada tahun ini (ECB mengesampingkan skenario ini). Contohnya, Presiden ECB Christine Lagarde menegaskan dalam pidatonya di Parlemen Eropa bahwa bank sentral itu tidak menyerah untuk terus menjalankan langkah-langkah mengendalikan inflasi, terlepas dari "efek samping"nya. Kemudian perwakilan ECB lainnya, Klaas Knot, sebenarnya mengumumkan kenaikan suku bunga lainnya pada bulan Mei, meskipun ia tidak menyatakan ukurannya. Ia menekankan kenyataan bahwa inflasi inti di zona euro masih belum menunjukkan tanda-tanda melemah. Bagaimanapun, pada akhir rapat ECB yang terbaru, Lagarde menyatakan kepercayaan dirinya bahwa inflasi pada bulan Maret "akan menunjukkan perlambatan drastis." Jika prediksi ini gagal terwujud, euro akan mulai memperoleh momentum kembali, di tengah ekspektasi hawkish yang semakin tinggi untuk aksi ECB lebih lanjut.
Dari segi teknik, pasangan ini terletak antara garis tengah dan atas dari indikator Bollinger Bands pada chart harian, serta di atas semua garis indikator Ichimoku (termasuk Kumo cloud), yang memebntuk sinyal bullish "Parade of Lines" signal. Ini menunjukkan bahwa anda perlu mengambil long position. Target terdekat (dan sejauh ini yang utama) untuk pergerakan bullish adalah di 1,0950, yang merupakan garis atas Bollinger Bands pada chart satu pekan.
