Beberapa jam setelah OPEC+ mengumumkan akan memangkas total produksi minyak lebih dari 1 juta barel per hari, Goldman Sachs merevisi dan menerbitkan prakiraannya untuk harga minyak, meningkatkannya pada akhir tahun 2023 untuk minyak mentah Brent dari $90 menjadi $95.
Bank tersebut juga menaikkan prakiraannya untuk Brent pada akhir tahun 2024 dari $97 menjadi $100.
Goldman Sachs mengatakannya pada bulan Maret bahwa jika OPEC memenuhi target produksinya, harga minyak dapat naik menjadi $107 per barel. Pada saat itu, Brend diperdagangkan sekitar $80 per barel.
Dalam pernyataan Maret yang sama, para analis Goldman memprediksi bahwa peningkatan permintaan dari China dan perlambatan peningkatan dalam produksi non-OPEC dapat mendorong kartel untuk memikirkan kembali targetnya.
Namun demikian, bahkan dalam skenario ini, para analis Goldman mencatat bahwa harga minyak akan naik pada paruh kedua tahun ini. Dan menurut skenario ini, 1 juta barel per hari ditambahkan ke pasokan global.
Pada akhir bulan Maret, ketika harga minyak masih rendah, Goldman menyarankan untuk membeli minyak pada musim gugur, sehingga mengonfirmasi prakiraan bullishnya.
OPEC+ secara tak terduga mengumumkan pemangkasan produksi 1,16 juta barel per hari, dengan Arab Saudi menyumbang bagian terbesar, pada 500.000 barel per hari.
Riyadh kesal dengan keputusan pemerintahan Biden atas penundaan dimulainya pembelian minyak untuk SPR.
