Kepanikan adalah lingkungan yang sempurna untuk aset-aset safe haven. Emas telah tumbuh 20% selama enam bulan terakhir karena gejolak pasar yang biasa terjadi. Kekhawatiran mengenai krisis perbankan dan resesi di Amerika Serikat telah mendorong harga XAUUSD naik, meskipun koreksi tampaknya tidak dapat dihindari. Untuk bertahan di pasar, kita perlu belajar memisahkan gandum dari sekam dan tidak menganggap angan-angan sebagai kenyataan.
Beranjaknya krisis perbankan dari halaman depan dan sejumlah pidato "hawkish" dari pejabat the Fed yang berbicara tentang perlunya melanjutkan siklus pengetatan moneter, setidaknya di bulan Mei, memungkinkan derivatif CME untuk meningkatkan peluang kenaikan suku bunga federal fund sebesar 25 bps, menjadi 5,25% pada pertemuan FOMC berikutnya menjadi 91%. Swap suku bunga bahkan menunjukkan probabilitas kenaikan tidak hanya di bulan Mei tetapi juga di bulan Juni. Emas yang sensitif terhadap kebijakan moneter terpaksa mundur.
Namun, latar belakang eksternal tetap mendukung logam mulia. Menurut sebagian besar investor profesional yang disurvei dalam MLIV Pulse, dolar AS akan terus melemah karena perubahan dovish the Fed, dedolarisasi, penguatan yen dan yuan, dan resesi ekonomi AS. Menurut dua pertiga responden bank sentral dalam survei HSBC, rekan-rekan mereka akan terus meningkatkan pembelian emas pada tahun 2023. Dua risiko utama bagi regulator adalah inflasi dan geopolitik, yang keduanya menjadi penarik bagi XAUUSD.
Dinamika pembelian emas oleh bank sentral
Faktor peningkatan aktivitas bank sentral tidak dapat diremehkan. Dari perspektif model yang didasarkan pada imbal hasil obligasi riil, emas tampak overbought. Hanya aktivitas regulator yang dapat menjelaskan kekuatannya. Ada pendapat pasar bahwa setiap penurunan harga di bawah $1950 per ons akan segera dibeli, sehingga potensi koreksi untuk XAUUSD terlihat terbatas.
Menurut pendapat saya, dalam jangka menengah dan panjang, penting untuk tetap berada di kubu bulls emas. Apapun bisa terjadi dalam jangka pendek. Statistik yang kuat pada pesanan barang tahan lama, PDB, dan inflasi di Amerika Serikat dapat menghidupkan kembali minat terhadap dolar, meningkatkan imbal hasil obligasi Treasury, dan meningkatkan peluang kenaikan suku bunga dana federal sebesar 25 bps pada bulan Mei. Dalam skenario seperti itu, emas akan menghadapi kesulitan serius, yang kemungkinan besar bersifat sementara.
Pada akhirnya, pembelian bank sentral belum dibatalkan, dan pengetatan moneter yang paling agresif oleh Federal Reserve pasti akan mendinginkan ekonomi AS. Jika hal ini terjadi, logam mulia ini akan kembali menjadi primadona. Kita tunggu dan lihat saja, tapi untuk saat ini, kita harus bersiap menghadapi gejolak pasar yang meningkat di tengah-tengah rilis statistik makro penting dari Amerika Serikat.
Secara teknikal, pola Splash and Shelf telah terbentuk pada grafik emas harian. Ketidakmampuan bulls untuk mempertahankan harga di atas nilai wajar $2003 per ons dan penurunan di bawah batas bawah rak $1975-$2011 adalah alasan untuk penjualan jangka pendek.
