Selama tiga hari terakhir, Bitcoin telah kehilangan sekitar 8% dari kapitalisasi pasarnya, mencapai level $27.000. Cryptocurrency ini terus mempertahankan batas bawah zona akumulasi kunci, di mana lebih dari 560.000 BTC terkumpul dalam dua bulan terakhir. Meskipun demikian, sentimen bearish semakin meningkat, yang dapat menyebabkan level ini ditembus.
Pada pukul 08:00 UTC 10 Mei, pasar mata uang kripto membeku dalam mengantisipasi statistik inflasi, yang akan dirilis pada 12:30. Bitcoin mempertahankan level $27.000 tetapi situasi bisa berubah dramatis setelah laporan CPI dipublikasikan.
Dampak inflasi pada BTC
Bitcoin berada dalam situasi yang ambigu, karena di satu sisi, tingkat inflasi yang tinggi mendorong minat dalam BTC sebagai penyimpan nilai. Di sisi lain, cryptocurreny ini bergantung pada kebijakan Federal Reserve dan juga menderita dari krisis likuiditas, sementara penurunan CPI akan memungkinkan regulator tersebut untuk menghentikan pengurangan neraca keuangan.
Pada saat yang sama, Bitcoin memiliki korelasi terbalik dengan Indeks Dolar AS, yang melemah ketika tingkat inflasi naik. Analis memprediksi bahwa CPI akan tetap di 5%, tanpa gerakan deflasi pada April.
Jika inflasi tetap pada level saat ini atau meningkat, itu akan membuka jalan untuk pergerakan turun dalam BTC/USD setidaknya ke level $26.5k. Namun, jika inflasi terus menurun, cryptocurreny ini juga akan mengalami penurunan lokal, karena gerakan deflasi akan memperkuat Indeks Dolar AS.
Namun, dalam jangka menengah, Bitcoin akan mendapatkan manfaat dari inflasi yang lebih rendah, karena ketergantungannya pada kebijakan Federal Reserve dan suku bunga kunci jauh lebih tinggi. Pada saat yang sama, mengingat kekuatan pasar tenaga kerja, penurunan inflasi tidak menjamin jeda dalam siklus kenaikan suku bunga.
Ancaman pada tren kenaikan Bitcoin
Per 10 Mei, tidak ada ancaman terhadap struktur kenaikan Bitcoin, tetapi harga aset mendekati batas bawah level akumulasi kunci di $27.000. Jika level ini ditembus, BTC akan bergerak untuk menguji ulang level $26.000–$26.500, di mana zona support final berada.
Jika level $26.000–$26.500 ditembus, harga akan bergerak untuk menguji ulang level $25.000, di mana dasar tren kenaikan Bitcoin berada. Penembusan bearish dan konsolidasi di bawah $25.000 akan memicu penghancuran struktur naik dan, akibatnya, pembalikan tren lokal.
Selama tiga bulan terakhir, Bitcoin hampir menyelesaikan tren naik lokal yang mungkin terjadi. Data inflasi yang mengecewakan bisa bertindak sebagai katalis untuk pergerakan turun lebih lanjut. Mengingat hal ini, data CPI hari ini mungkin berdampak signifikan pada tren bullish BTC.
Analisis BTC/USD
Pada pukul 08:00 UTC, Bitcoin diperdagangkan di dekat level $27.500, dan dalam dua hari terakhir, volatilitas dan volume perdagangan aset telah turun ke level rendah. Jika hasil gerakan deflasi negatif, BTC/USD mungkin akan melanjutkan gerakan turunnya dan menembus level $27.000.
Indikator teknikal untuk cryptocurreny ini menunjukkan penurunan aktivitas perdagangan. Stochastic telah turun ke zona bearish, yang mengkonfirmasi tekanan jual yang signifikan. RSI bergerak datar di atas level 40, dan MACD telah membentuk persilangan bearish dan masuk ke zona merah.
Bitcoin tampak bearish, dan hari ini akan menentukan dinamika pergerakan harga lebih lanjut. Di antara skenario positif, patut disebutkan kemungkinan penurunan di bawah $26.000 untuk menyerap volume likuiditas yang besar, diikuti oleh pemulihan di atas level $27.000.
Kesimpulan
Bitcoin bergantung pada faktor-faktor makroekonomi dan tindakan Federal Reserve, jadi hari ini akan sangat penting dalam menentukan prospek masa depan cryptocurreny ini. Kemungkinan besar, data inflasi akan lebih baik dari yang diharapkan, sehingga memungkinkan BTC untuk melanjutkan gerakan naiknya dan menuju pengujian ulang $30.000.
