Data terbaru dari Dewan Emas Dunia (WGC) menunjukkan permintaan investasi di pasar emas terus meningkat pada bulan April. WGC melaporkan aliran masuk kedua berturut-turut ke pasar ETF, sebesar 15 ton senilai $824 juta.
Amerika Utara terus memimpin pasar global dalam permintaan investasi. Bulan lalu, dana Amerika Utara menerima 15 ton senilai $984 juta. Dana Eropa di seberang Atlantik menerima 0,7 ton senilai $223 juta.
Karena inflasi dasar tetap tinggi di Eropa dan terdapat masalah di sektor perbankan, investor, yang mengantisipasi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral lokal, telah mengurangi minat mereka dalam ETF emas. Dana Asia menerima aliran masuk sebesar 0,1 ton senilai $49 juta.
Salah satu kejutan signifikan yang dicatat dalam laporan bulan April adalah Turki, yang aliran masuknya mencapai satu ton. Melemahnya mata uang, kenaikan inflasi, dan ketidakpastian politik mempertahankan minat investor Turki terhadap ETF emas.
WGC mengindikasikan bahwa permintaan investasi akan terus berlanjut dalam situasi kekhawatiran resesi, karena resesi menimbulkan tekanan pada pasar saham. Menurut analis WGC, ketika emas mendekati level tertinggi sepanjang sejarah, yang dibutuhkan hanyalah katalisator.
Penjualan saham dapat menjadi katalisator tersebut. Bersamaan dengan penurunan imbal hasil riil obligasi dan nilai tukar Dolar AS, tingkat imbal hasil riil sebelumnya dan dinamika emas, yang menyebabkan penjualan saham, juga memiliki pengaruh tertentu.