Sepanjang minggu lalu dan bukan hanya itu, tetapi sejak rapat Bank Sentral Eropa terakhir, terdapat beberapa pidato yang disampaikan oleh anggota komite kebijakan moneter. Berbeda dengan perwakilan Federal Reserve, pejabat ECB jauh lebih fasih. Secara khusus, Peter Kazimir menyatakan bahwa suku bunga dapat tumbuh lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya, karena inflasi masih sangat tinggi. Beberapa anggota panitia lainnya juga berpendapat bahwa angka tersebut harus terus meningkat selama mungkin. Namun, saya yakin ada perbedaan mendasar antara komentar para pejabat Fed dan ECB.
The Fed adalah bank sentral yang tidak dikendalikan oleh pemerintah AS, atau lebih tepatnya, organisasi yang memenuhi tugas bank sentral. AS adalah satu kesatuan, satu negara. ECB merupakan gabungan dari 27 bank sentral, 27 negara. Kepentingan masing-masing negara dan bank sentral perlu diperhitungkan. Beberapa negara lebih tahan terhadap guncangan, krisis, beberapa kurang begitu. Beberapa negara kaya, beberapa lainnya miskin. Jelas, negara-negara seperti Jerman atau Prancis mampu membayar suku bunga ECB yang tinggi. Negara-negara seperti Polandia dan Rumania tidak bisa. Oleh karena itu, jika kita mengasumsikan bahwa tingkat maksimum yang diizinkan untuk Jerman adalah 6%, dan untuk Rumania - 3-4%, maka ECB perlu mengeluarkan nilai rata-rata untuk memuaskan semua orang. Itu sebabnya ECB tidak memiliki potensi kenaikan suku bunga yang signifikan.
Itu sebabnya pendapat para anggota ECB yang mengepalai bank sentral terbesar di zona euro tidak dapat dianggap final. Misalnya, Luis de Guindos, yang menjabat sebagai Wakil Presiden ECB, pada hari Sabtu mengatakan bahwa "mereka sedang dalam tahap akhir dari proses pengetatan." De Guindos menyatakan, bank sudah mulai kembali ke kondisi normal sehingga menurunkan laju kenaikan menjadi 25 basis poin. "Perlambatan ekonomi dan kenaikan suku bunga akan menyebabkan kenaikan biaya pembiayaan bank dan peningkatan jumlah kredit bermasalah," ujarnya. Banyak yang dibahas selama wawancara, tetapi ungkapan terkait tahap akhir paling menarik. Dengan kata lain, orang kedua di ECB tersebut percaya bahwa suku bunga harus naik satu atau dua kali lagi. Dan pendapatnya lebih berharga daripada pendapat Peter Kazimir atau Francois de Galo.
Berdasarkan semua hal di atas, saya percaya bahwa ECB mungkin berhenti di 4%, dan pasar tidak lagi memiliki alasan serius untuk meningkatkan permintaan euro. FOMC juga kemungkinan telah menyelesaikan pengetatan, tetapi setidaknya gelombang korektif ke bawah harus terbentuk untuk kedua instrumen menurut analisis gelombang. Namun, latar belakang berita yang kuat diperlukan agar euro dan pound kembali naik.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, saya menyimpulkan bahwa pembentukan bagian tren naik telah selesai. Oleh karena itu, Anda sekarang dapat mempertimbangkan posisi jual, dan instrumen ini memiliki ruang penurunan yang cukup besar. Saya rasa target di area 1.0500-1.0600 bisa dianggap cukup realistis. Dengan target ini, saya menyarankan untuk menjual instrumen ini saat reversal MACD ke bawah selama instrumen ini berada di bawah angka 1.1030, yang sesuai dengan Fibonacci 0,0%.
Pola gelombang pasangan GBP/USD telah lama menunjukkan pembentukan gelombang menurun baru. Wave marking saat ini tidak sepenuhnya jelas, seperti halnya latar belakang berita. Saya tidak melihat faktor-faktor yang akan mendukung pound dalam jangka panjang, dan wave b bisa sangat dalam, tetapi kami tidak sepenuhnya yakin bahwa pembentukannya telah dimulai. Saya percaya bahwa pasangan ini lebih cenderung jatuh, tetapi gelombang pertama dari bagian atas mungkin menjadi lebih rumit. Gagalnya upaya untuk menembus angka 1.2615, yang sesuai dengan Fibonacci 127,2%, menunjukkan kesiapan pasar untuk posisi short, tetapi Fibonacci 100,0% juga gagal ditembus.
