Ketidakpastian dan kekhawatiran yang masih ada terkait dengan negosiasi plafon utang masih dalam ketidakpastian. Selama tiga minggu terakhir berturut-turut, dolar AS terus meningkat. Pada awal Mei, indeks dolar trading di level 101, dan saat ini ditetapkan di 104,04.
Selama dua hari terakhir, dolar telah naik sebesar 0,43%. Sepanjang Mei, telah terjadi kenaikan bersih sebesar 3%.
Pelaku pasar menyaksikan hasil yang sangat tinggi pada tagihan Treasury jangka pendek. Obligasi yang jatuh tempo antara 6 Juni dan 15 Juni saat ini menghasilkan 5,997%. Hal ini mencerminkan kekhawatiran tentang apakah pejabat akan dapat mencapai kesepakatan plafon utang pada waktunya untuk menghindari gagal bayar pemerintah atas kewajiban keuangannya.
Ketidakpastian seputar negosiasi telah menyebabkan imbal hasil 6,141% pada surat utang negara satu tahun dengan tanggal penerbitan Juni 2022 dan tanggal jatuh tempo 15 Juni.
Risalah pertemuan FOMC terbaru yang diadakan pada bulan Mei mengungkapkan bahwa banyak pejabat Federal Reserve percaya akan bijaksana untuk menghentikan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Namun, tidak ada kesepakatan bulat di antara pejabat Fed mengenai masalah ini. Risalah mencatat bahwa beberapa pejabat Federal Reserve menekankan bahwa penurunan suku bunga tidak mungkin dilakukan tahun ini dan kenaikan suku bunga lebih lanjut tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan.
Risalah tersebut juga menunjukkan bahwa para peserta berfokus pada kebangkrutan beberapa bank di Amerika Serikat dan, akibatnya, pada tekanan dalam sistem perbankan, memasukkannya ke dalam perkiraan mereka.
Namun, ada juga pejabat Federal Reserve yang menyatakan bahwa, mengingat perkembangan ekonomi yang dapat diprediksi, pengetatan kebijakan lebih lanjut mungkin tidak diperlukan setelah pertemuan bulan Mei.
Bahkan sikap anggota Federal Reserve yang lebih dovish gagal mendukung harga logam mulia dan saham.
Rupanya, ekspektasi pelaku pasar didasarkan pada asumsi bahwa penyelesaian negosiasi plafon utang akan tercapai. Asumsi ini, ditambah dengan imbal hasil yang tinggi pada instrumen utang AS jangka pendek dan dolar yang kuat, membuat harga emas mendekati level terendah $1.960 per ons.