Pasangan USD/JPY terus turun selama dua hari berturut-turut. Dengan latar belakang penurunan imbal hasil Treasury AS, bull dolar memutuskan untuk mengambil profit setelah rally baru-baru ini.
Namun, di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan terus mempertahankan suku bunga pada tingkat yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dan kemungkinan kenaikan suku bunga lainnya pada rapat FOMC bulan Juni, penurunan dolar AS tetap lemah.
Menurut pernyataan Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, bank sentral akan melanjutkan langkah-langkah pengendalian kurva imbal hasil. Data Indeks Harga Konsumen Tokyo yang dirilis Jumat lalu menunjukkan bahwa inflasi di ibu kota Jepang turun lebih banyak daripada perkiraan pada Mei. Oleh karena itu, prakiraan Bank of Japan bahwa inflasi di negara tersebut akan turun di bawah level target 2% pada pertengahan tahun fiskal saat ini telah dikonfirmasi oleh indikator fundamental. Ini akan memungkinkan bank sentral untuk mempertahankan sikap "dovish".
Selain itu, pengumuman oleh anggota parlemen AS tentang kesepakatan awal untuk menangguhkan plafon utang pemerintah AS sebesar $31,4 triliun meningkatkan kepercayaan investor. Buktinya adalah sentimen optimis di pasar saham dan arus keluar modal dari aset safe-haven tradisional, termasuk JPY.
Latar belakang fundamental seperti itu menunjukkan bahwa jalur resistance terkecil untuk pasangan USD/JPY adalah naik. Oleh karena itu, setiap pullback dapat dilihat sebagai peluang untuk membeli.
