Peristiwa utama yang mempengaruhi pasar pada hari Senin adalah laporan ISM AS yang lemah untuk sektor jasa. Indeks ISM secara tak terduga jatuh dari 51,9p menjadi 50,1p melawan pertumbuhan yang diharapkan menjadi 52,2p. Semua sub-indeks utama menurun, dengan pesanan baru turun dari 56,1p menjadi 52,9p, dan penyerapan tenaga kerja jatuh di bawah zona ekspansi dari 50,8p menjadi 49,2p.
Indeks penyerapan tenaga kerja bertentangan dengan pertumbuhan kuat dalam non-farm payrolls hari Jumat lalu. Ini adalah anomali statistik yang mungkin dapat diselesaikan dalam laporan berikutnya untuk bulan Juni. Harus dicatat bahwa survei Federasi Bisnis Independen Nasional (NFIB) juga menunjukkan penurunan penyerapan tenaga kerja yang tajam.
Ekspektasi untuk suku bunga Fed stabil dengan probabilitas sekitar 25% untuk kenaikan suku bunga minggu depan, dan kemungkinan bahwa pemotongan suku bunga mungkin tidak terjadi hingga akhir tahun. Fed telah memasuki periode tenang, jadi kita tidak akan mendengar komentar apa pun mengenai laporan ISM yang lemah yang menimbulkan keraguan tentang keberlanjutan ekonomi AS.
Peristiwa lain yang akan berdampak signifikan pada indeks dolar akan terjadi dalam beberapa minggu ke depan. Setelah keputusan tentang batas utang AS dicapai, Treasury akan mulai mengisi kembali Treasury General Account, yang melibatkan penerbitan sekuritas. Menurut beberapa perkiraan, penerbitan ini bisa mencapai $600-700 miliar selama periode 6-8 minggu.
Kebutuhan untuk mengumpulkan dana akan menghasilkan penyerapan likuiditas, dan aset berisiko kemungkinan akan terpengaruh pertama kali. Oleh karena itu, ekspektasi bahwa aset berisiko, termasuk mata uang komoditas, akan berada di bawah tekanan dalam beberapa minggu ke depan, akan meningkat.
NZD/USD
Pertanyaan utama yang mempengaruhi nilai tukar Kiwi adalah apakah resesi akan dikonfirmasi dalam ekonomi di tengah inflasi yang masih tinggi. Laporan GDP untuk kuartal pertama akan dipublikasikan minggu depan, dan perkiraannya negatif karena data yang tersedia sudah menunjukkan penurunan kinerja di sebagian besar sektor ekonomi.
Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ), setelah menaikkan suku bunga menjadi 5,50%, mengumumkan jeda hingga November dan akan memasuki fase pemantauan. Saat ini, faktor utama yang mempengaruhi nilai tukar Kiwi adalah ketidakpastian mengenai mana yang akan melambat lebih cepat, inflasi atau ekonomi secara keseluruhan.
Survei bisnis yang dirilis minggu lalu oleh RBNZ menunjukkan bahwa kepercayaan bisnis meningkat sebesar 13 poin, dari -43,8 menjadi -31,1, dan aktivitas yang diharapkan sendiri meningkat dari -7,6 menjadi -4,5. Ini adalah kabar baik, tetapi pada saat yang sama, proporsi perusahaan yang mengharapkan peningkatan biaya dalam tiga bulan ke depan tetap konsisten, dan profitabilitas yang diharapkan tetap di bawah tekanan, dengan semua sektor di wilayah negatif.
Pertumbuhan gaji saat ini adalah masalah utama bagi RBNZ. Proporsi perusahaan yang melaporkan kenaikan gaji dalam 12 bulan terakhir tetap tinggi di 83%, yang sejalan dengan proporsi perusahaan yang mengharapkan kenaikan gaji dalam 12 bulan ke depan (84%), menunjukkan tidak adanya tren penurunan ekspektasi gaji. Selain itu, pasar perumahan tetap stabil tanpa adanya penurunan harga.
Posisi pada NZD, seperti yang ditunjukkan dalam laporan CFTC terbaru, tetap netral dengan pergeseran minimal ke arah mana pun. Harga yang dihitung sedang menunjukkan tren turun.
Satu minggu yang lalu, kami mengharapkan Kiwi untuk terus menurun menuju 0,5940/50. Memang, Kiwi turun lebih rendah tetapi jatuh sedikit di bawah target. Keputusan tak terduga oleh RBA secara tidak langsung memberikan dukungan untuk NZD, dan pertumbuhan jangka pendek memungkinkannya mencapai pertengahan channel di 0,6120/40. Namun, tren jangka panjang tetap bearish, dan kami mengharapkan kelanjutan pergerakan turun setelah penyelesaian koreksi. Target terdekat adalah titik terendah baru-baru ini di 0,5979, diikuti oleh 0,5900/20.
AUD/USD
Dalam pertemuan RBA pagi ini, bank sentral menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin menjadi 4,1%, yang menjadi kejutan bagi pasar. Dari 25 analis yang disurvei oleh Bloomberg, 17 tidak mengharapkan peningkatan, dan pasar bereaksi dengan kenaikan nilai tukar AUD.
Namun, ada prasyarat untuk keputusan semacam itu karena risiko inflasi menjadi lebih gigih meningkat. Risiko ini didasarkan pada keputusan yang dibuat minggu lalu untuk menaikkan upah minimum bagi berbagai pekerja, dan RBA mencerminkan hal ini dalam pernyataannya, menyebutkan tiga kali kenaikan biaya tenaga kerja.
RBA juga mencatat bahwa pertumbuhan upah sejalan dengan target inflasi jika pertumbuhan produktivitas semakin cepat, tetapi di sinilah masalah utamanya. Pada hari Rabu, laporan GDP untuk kuartal pertama akan dipublikasikan, dengan perkiraan pertumbuhan +0,3%. NBA percaya pertumbuhan akan 0,2%, dan pada saat yang sama, penurunan surplus neraca perdagangan dari 15,3 miliar menjadi 12,5 miliar diharapkan. Jika perlambatan ekonomi Australia mempercepat, ini akan memberikan tekanan tambahan pada nilai tukar Aussie.
Posisi net short pada AUD berkurang 369 juta selama minggu pelaporan menjadi -2,876 miliar, dan posisi spekulatif tetap bearish dengan percaya diri. Harga yang dihitung telah kehilangan momentum dan saat ini tidak memiliki arah.
AUD/USD mencapai target 0,6466 yang ditetapkan seminggu yang lalu, diikuti oleh koreksi teknis yang didukung oleh keputusan RBA yang tak terduga untuk menaikkan suku bunga. Impuls korektif ke atas mungkin berlanjut, dengan target terdekat adalah batas saluran di 0,6700/20. Jika ada penutupan kuat di atas zona ini, target akan bergeser menuju titik tertinggi lokal di 0,6817, menunjukkan upaya untuk keluar dari saluran bearish. Namun, skenario ini lebih kecil kemungkinan untuk terjadi dibandingkan dengan skenario kedua, yaitu penyelesaian kenaikan korektif dekat batas channel di 0,6700/20 dan kelanjutan gerakan menurun.
