USD/JPY diperdagangkan di sekitar 142.00, sedikit di bawah puncak yang dicapai pada November 2022. Tampaknya yen terus melemah karena perbedaan yang signifikan dalam posisi kebijakan moneter, karena Bank of Japan mengambil sikap yang berbeda dari bank sentral utama lainnya.
Jumat lalu, bank tersebut mengulangi perkiraannya bahwa inflasi akan melambat di akhir tahun, menekankan fokusnya untuk mendukung pemulihan ekonomi di tengah ketidakpastian global. Hal ini menarik pembeli baru ke USD/JPY, sekitar 141.40-141.44.
Sementara itu, Federal Reserve mengisyaratkan dua kemungkinan kenaikan suku bunga di akhir tahun, mendorong lonjakan imbal hasil obligasi Treasury AS. Hal ini, pada gilirannya, membuat dolar menguat dan rebound dari level terendah bulanan.
Hanya pelemahan pasar saham secara keseluruhan yang membuat yen tetap bertahan, namun pidato para anggota the Fed yang akan datang akan memainkan peran penting dalam menstimulasi sentimen pasar.
Penembusan 142.263 akan menyebabkan kenaikan lebih lanjut, dan setiap penurunan korektif yang signifikan dapat dilihat sebagai peluang beli untuk saat ini.
