Pasar sedang mengevaluasi ulang segala sesuatu. Dengan inflasi melambat di awal tahun, investor berpikir siklus pengetatan bank sentral utama mendekati akhir. Seiring berjalannya waktu, menjadi jelas bahwa harga tetap stabil dan mungkin akan mempercepat. Ini berarti bahwa bank sentral akan harus terus menaikkan suku bunga. Ini adalah sinyal peringatan bagi ekonomi nasional dan mata uang mereka, termasuk pound sterling.
Keputusan Bank of England untuk meningkatkan suku bunga sebesar 50 basis poin tidak hanya mengejutkan analis Bloomberg tetapi juga pasar derivatif. Sebelum pertemuan MPC, ada probabilitas 40% hasil seperti itu. Kejutan seperti ini biasanya memicu kegugupan pasar. Kali ini, reaksi GBP/USD cukup tenang. Setelah rally singkat, pasangan ini turun nilainya. Semua ini menunjukkan betapa akutnya masalah inflasi di Inggris.
Peningkatan harga konsumen pada Mei menjadi 8,7% mengecewakan Bank of England. Andrew Bailey mengatakan di akhir pertemuan Juni bahwa ekonomi berkinerja lebih baik dari yang diharapkan, tetapi inflasi masih terlalu tinggi. Dia menekankan bahwa Bank of England harus menangani hal itu dan akan menjadi pukulan yang menyakitkan bagi banyak orang dengan mortgage. Tetapi jika regulator tidak menaikkan suku bunga, situasi hanya akan memburuk di masa depan.
Inflasi di Inggris dan negara lain
Harga konsumen di Inggris adalah salah satu yang tertinggi di G7. Ekonomi berada di tepi resesi. Ketakutan akan penurunan di Inggris telah memicu penurunan nilai GBP/USD. Semakin tinggi biaya pinjaman, semakin besar kemungkinan kontraksi PDB. Pasar sekarang mengharapkan peningkatan suku bunga repo menjadi 6,25%. Sementara itu, para ahli Bloomberg menyebut level 6% sebagai jaminan resesi yang dalam.
Laporan aktivitas bisnis di Inggris juga mengecewakan, menunjukkan bahwa 25% perusahaan di sektor jasa menaikkan harga. Hanya 4% dari mereka yang menurunkan harga. Sekitar 40% mengatakan biaya mereka telah meningkat karena upah yang lebih tinggi. Sepertinya Bank of England harus memerangi inflasi hingga akhir, dan ekonomi hampir tidak akan menghindari resesi yang serius. Oleh karena itu, permintaan untuk GBP/USD kemungkinan akan menurun.
PMI, pekerjaan, dan harga di sektor jasa Inggris
Sementara itu, ekonomi AS tahan terhadap agresivitas Federal Reserve. Jadi, jika mau, regulator dapat menaikkan suku bunga tanpa khawatir akan merusak ekonomi. Namun, banyak hal tergantung pada data makro, termasuk belanja pribadi, yang akan dirilis minggu ini.
Secara teknikal, pada grafik GBP/USD, kita mungkin akan melihat pola pembalikan 1-2-3 atau pola AB=CD dengan target pada level 161,8% yaitu 1.29. Oleh karena itu, lebih baik memasang dua pending order: jual di 1.269 dan beli di 1.284.