Untuk membangkitkan kekhawatiran inflasi dan mendukung emas, harga minyak harus naik lebih tinggi lagi, seperti yang dinyatakan oleh analis Barat.
Pengurangan produksi minyak lebih lanjut di Rusia dan Arab Saudi telah mendorong harga minyak, yang pada gilirannya, telah mendukung pasar emas. Namun, menurut banyak analis pasar, sebelum kekhawatiran inflasi memberikan dorongan baru pada logam mulia, harga minyak harus lebih tinggi lagi.
Setelah pengumuman Arab Saudi bahwa mereka akan memangkas produksi dengan tambahan 1 juta barel per hari, harga minyak mentah West Texas Intermediate naik 3%. Menyusul pengumuman Arab Saudi, Rusia juga mengumumkan pengurangan produksi sebesar 500.000 barel per hari.
Sementara itu, harga emas terus trading di bawah level resistensi $1.930 per ons.
Menurut Ricardo Evangelista, analis senior di ActivTrades, kecil kemungkinan harga minyak akan naik karena dunia terus menghadapi ancaman resesi yang berdampak pada permintaan minyak. Selain itu, memburuknya prospek ekonomi Tiongkok dan berlanjutnya agresivitas Fed dan ECB akan membatasi kenaikan harga minyak karena ekspektasi permintaan terus menurun.
Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, mengatakan emas masih berkorelasi negatif dengan imbal hasil obligasi. Imbal hasil obligasi 10 tahun trading pada level tertinggi 4 bulan di 3,9%.
Selama sebulan terakhir, korelasi antara emas dan imbal hasil riil telah pulih, dan jika dipertahankan, dan jika harga minyak yang lebih tinggi menyebabkan spekulasi tentang inflasi yang kuat, maka akan mendukung emas. Namun, Hansen menambahkan bahwa kecil kemungkinan minyak akan menembus kisaran trading dua bulannya dalam waktu dekat.
Di sisi lain, menurut Alex Kuptsikevich, analis pasar senior di FxPro, pengurangan produksi akan memberikan dukungan signifikan untuk minyak. Pada saat yang sama, harga minyak seperempat lebih rendah dari tahun lalu, menciptakan tekanan deflasi. Selain itu, dengan kenaikan imbal hasil obligasi akibat kebijakan moneter agresif Federal Reserve, emas menghadapi beberapa kendala.
Namun, kondisi seperti itu juga menguntungkan bagi emas, karena dua kenaikan suku bunga lagi meningkatkan kemungkinan masalah di sektor perbankan dan konsumen. Tanda-tanda masalah dalam laporan pendapatan triwulan bank dapat dengan cepat mengubah situasi dengan emas, seperti yang terjadi di bulan Maret.
