Meskipun pound turun secara tajam pada hari Rabu, volatilitas tetap lebih rendah secara signifikan dibandingkan satu hari sebelumnya, artinya pasar tidak bisa menjauh dari tren saat ini, sama dengan euro, yang tetap terjebak mengingat kalender ekonomi makro yang sepenuhnya kosong di zona euro.
Data inflasi AS mendatang memainkan peran penting dalam situasi ini, karena tidak ada yang ingin mengambil risiko, dengan mempertimbangkan perkiraan yang ada. Analis mengatakan fase pertumbuhan harga konsumen di AS akan melaju, dimana titik prakiraan paling sedang akan naik dari 3,0% menjadi 3,1%. Beberapa memprediksi pertumbuhan hingga 3,3%.
Dalam berbagai hal, pertumbuhan inflasi akan menghapus seluruh pertanyaan terkait langkah lebih lanjut dari Federal Reserve. Terakhir, bank akan kembali meningkatkan tingkat pembiayaan ulang.
Dalam hal dolar, maka akan naik tajam. Tingkat percepatan pertumbuhan harga konsumen akan menentukan seberapa serius pergerakannya.
Inflasi AS
Koreksi dalam EUR/USD melambat, memangkas pergerakan pasangan. Hal ini menarik perhatian spekulan. Untuk kelanjutan koreksi, pasangan perlu untuk tetap di bawah 1,0900. Sebaliknya, akan ada kenaikan menuju 1,1050.
GBP/USD mengalami fluktuasi harga yang serupa. Level support dari 1,2700 berperan sebagai titik variabel, jadi perdagangan stabil di bawah level ini bisa mengakibatkan kenaikan posisi jual. Sebaliknya, kenaikan di atas 1,2800, akan mengakhiri koreksi saat ini.