Harga minyak mentah terus merosot, seiring penguatan dolar dan kekecewaan atas pemulihan ekonomi Tiongkok. Namun, meskipun terjadi penurunan, harga-harga tetap lebih tinggi daripada beberapa bulan sebelumnya.
Badan Energi Internasional (IEA) mengungkapkan dalam laporan bulanannya yang terbaru bahwa harga-harga kemungkinan akan naik lebih tinggi tahun ini, tetapi permintaan akan mengalami penurunan tajam pada tahun 2024 akibat hambatan ekonomi. Kenaikan suku bunga dan pengetatan kredit bank mempersulit prospek ekonomi global, mempersempit peluang bisnis yang sudah menghadapi produksi dan perdagangan yang melambat.
IEA juga mengakui adanya pengurangan pasokan akibat pemotongan produksi OPEC, yang mungkin menyebabkan penurunan stok global sekitar 2,2 juta barel per hari. Hal ini kemungkinan akan menyebabkan pertumbuhan harga yang lebih tinggi.
Bloomberg menyebutkan bahwa antisipasi semakin kuatnya soft landing di Amerika Serikat akan memberikan dukungan tambahan bagi harga minyak.