Pasangan mata uang /USD terus bergerak turun pada hari Kamis. Gerakan ini sesuai dengan ekspektasi kami. Harga terus turun, bukan karena berita kuat yang mendukung dolar atau berita lemah untuk mata uang Eropa. Penurunannya disebabkan alasan teknikal. Alasan teknisnya cukup sederhana: pembelian berlebihan euro secara keseluruhan dan kenaikannya yang panjang tanpa koreksi. Oleh karena itu, tren menurun saat ini sepenuhnya logis dan sesuai ekspektasi.
Apa yang bisa diharapkan selanjutnya? Kami tidak melihat alasan kuat untuk reversal mendadak dan pertumbuhan yang kuat. Penting untuk dipahami bahwa euro terus turun selama beberapa minggu, tetapi dalam time frame 24 jam, tren naik masih bisa dimulai kembali kapan saja. Koreksi menurun tidak begitu kuat sehingga kita bisa mengharapkannya berakhir. Oleh karena itu, dalam jangka pendek, kita bisa melihat koreksi naik dalam time frame 4 jam, tetapi dalam jangka menengah (dalam time frame 24 jam), penurunan akan berlanjut.
Kami juga mencatat bahwa tidak ada faktor makroekonomi yang mendukung euro dalam waktu dekat. Kami menerima sinyal dari Uni Eropa bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan berhenti di musim gugur, dan beberapa pakar bahkan percaya bahwa suku bunga hanya akan dinaikkan sekali lagi. Pada saat yang sama, Federal Reserve (Fed) mungkin akan menaikkan suku bunga sekali lagi di akhir tahun. Akibatnya, seluruh kenaikan euro pada tahun 2023 bisa dianggap tidak berdasar karena ECB tidak menaikkan suku bunganya lebih agresif daripada Fed. Suku bunga ECB bahkan tidak mendekati suku bunga Fed, sehingga sulit menjelaskan mengapa euro menguat.
Namun, hal itu masih mungkin terjadi. Kemungkinan besar, pasar mengharapkan ECB untuk menerapkan kebijakan moneter yang lebih agresif, tetapi ECB tidak melakukannya dan tidak akan melakukannya. Seperti yang sering kami katakan, ECB harus mempertimbangkan kepentingan aliansi 27 anggota, sehingga tidak dapat menaikkan suku bunganya sesuai keinginannya, seperti yang dilakukan Fed. Oleh karena itu, suku bunga ECB secara inheren akan naik lebih rendah, meskipun inflasi di Uni Eropa lebih tinggi.
Statistik makroekonomi juga tidak membantu euro.
Mata uang Eropa juga merasa sulit untuk mengharapkan dukungan kuat dari laporan makroekonomi. PDB di kuartal kedua tumbuh sebesar 0,3%, yang "tidak realistis", sehingga sulit untuk menyimpulkan bahwa ekonomi Eropa sedang tumbuh. Inflasi turun terlalu lambat, dan indeks aktivitas bisnis menurun. Meskipun kami belum mengamati penurunan signifikan dalam sejumlah indikator makroekonomi baru-baru ini, nilai-nilai yang kuat, bukan yang "rata-rata", diperlukan untuk mata uang Eropa tumbuh.
Pada saat yang sama, data yang jauh lebih kuat dirilis di AS, di antaranya PDB, pengangguran, pasar tenaga kerja, dan faktor lainnya. Oleh karena itu, mengingat penjualan berlebihan keseluruhan yang terakumulasi selama 11 bulan terakhir, mata uang AS memiliki potensi pertumbuhan yang jauh lebih besar daripada euro dalam waktu dekat. Indikator CCI berada di sekitar level nol, hampir menunjukkan tidak ada gerakan. Volatilitasnya lemah, yang sangat menghambat trading dalam time frame 4 jam. Trading harus dilakukan setidaknya selama beberapa hari untuk mengharapkan keuntungan yang signifikan.
Volatilitas rata-rata pasangan mata uang EUR/USD selama lima hari perdagangan terakhir, per 18 Agustus, sebesar 66 poin dan dikategorikan sebagai "rata-rata". Oleh karena itu, kami perkirakan pasangan ini akan bergerak di antara level 1.0818 dan 1.0950 pada hari Jumat. Reversal indikator Heiken Ashi ke atas akan menunjukkan tahap baru koreksi ke atas.
Level support terdekat:
S1 – 1.0864
S2 – 1.0803
S3 – 1.0742
Level resistance terdekat:
R1 – 1.0925
R2 – 1.0986
R3 – 1.1047
Rekomendasi trading:
Saat ini, pasangan EUR/USD melanjutkan tren menurun. Posisi short dapat dipertahankan dengan target di 1.0818 dan 1.0803 hingga indikator Heiken Ashi naik. Posisi long bisa dipertimbangkan jika harga ditetapkan di atas moving average dengan target di 1.0986.
Penjelasan ilustrasi:
Channel regresi linier - membantu menentukan tren saat ini. Trennya kuat jika arah kedua channel sama.
Garis moving average (pengaturan 20,0, diperhalus) - menentukan tren jangka pendek dan ke arah mana trading harus dilakukan.
Level Murray - level target untuk pergerakan dan koreksi.
Tingkat volatilitas (garis merah) - kemungkinan channel harga di mana pasangan ini akan bergerak pada hari berikutnya berdasarkan indikator volatilitas saat ini.
Indikator CCI - masuknya ke area oversold (di bawah -250) atau area overbought (di atas +250) menunjukkan pembalikan tren mendatang ke arah yang berlawanan.
