Saat ini, euro sedang mencari alasan untuk naik, dan pound sterling berusaha keluar dari channel sideways. Sementara itu, banyak investor mungkin menunda keputusan besar hingga akhir Agustus. Hal ini dapat dijelaskan oleh sebuah simposium yang akan diadakan di Jackson Hole pada Kamis dan Jumat ini. Para pejabat dari bank sentral utama di seluruh dunia akan berkumpul di sana. Namun, perhatian terdekat akan diberikan kepada Jerome Powell, ketua Federal Reserve, yang dijadwalkan berpidato pada Jumat pagi.
Minggu lalu, bank sentral AS merilis notulen pertemuan kebijakan bulan Juli. Dokumen tersebut mengungkapkan bahwa mayoritas pejabat Federal Reserve melihat risiko inflasi yang meningkat. Hal ini berpotensi mengarah pada kebijakan moneter yang lebih ketat. Di sisi lain, dua anggota Federal Reserve lebih memilih untuk mempertahankan suku bunga pada posisi saat ini. Ini menjadi pertanda pertama dari perbedaan pandangan mengenai jalur masa depan.
Data kunci terbaru menunjukkan bahwa tekanan pada harga dan upah di AS mulai mereda. Ini dapat mendukung argumen untuk menghentikan kenaikan suku bunga. Namun, terdapat pertumbuhan berkelanjutan dalam indikator pasar tenaga kerja dan belanja konsumen. Ini menjadi kekhawatiran bagi para pembuat kebijakan mengenai prospek penurunan inflasi lebih lanjut.
Dalam konteks ini, pandangan Powell mengenai kondisi ini sangat penting. Selain itu, masyarakat akan menunggu setiap petunjuk terkait rencana bank sentral dalam menangani suku bunga di tahun 2024. Banyak ekonom beranggapan bahwa Powell akan mengambil nada yang lebih seimbang di Wyoming. Beliau mungkin menunjuk pada akhir siklus pengetatan dan menekankan kebutuhan untuk terus menaikkan suku bunga dalam periode yang lebih lama.
Selain acara di Jackson Hole, kalender makroekonomi AS kosong. Hanya ada laporan penjualan rumah yang sudah ada, pembelian rumah baru, dan pesanan barang tahan lama.
Dalam latar belakang ini, pejualan berkelanjutan di pasar obligasi Treasury bulan ini tidak mengejutkan. Minggu ini, US Treasury akan menjual obligasi 20 tahun dan surat berharga yang dilindungi inflasi 30 tahun. Permintaannya dikenal tidak dapat diprediksi. Jika investor tetap berhati-hati dalam membeli aset-aset ini, imbal hasil yang lebih tinggi mungkin diperlukan untuk menarik mereka.
Mengenai mata uang, permintaan dolar AS mungkin sedikit melemah. Hal ini khususnya mungkin terjadi di tengah aksi profit taking dan pergerakan korektif pada pasangan seperti EUR/USD, yang telah turun signifikan sejak pertengahan Juli. Pound sterling bahkan bisa meningkat.
Mengenai gambaran teknikal hari ini untuk EUR/USD, tekanan pada euro tetap sama. Untuk mengambil alih kendali, pembeli harus menjaga harga di atas 1.0890. Ini akan membuka jalan menuju 1.1920 dan memungkinkan pasangan ini untuk menguji 1.0950. Dari situ, harga mungkin naik menuju 1.0980. Namun, ini akan sangat sulit tanpa dukungan dari trader besar. Jika pasangan ini turun, saya mengharapkan tindakan signifikan dari pembeli besar hanya di sekitar 1.0860. Jika mereka gagal aktif, akan bijaksana menunggu titik terendah 1.0840 atau pertimbangkan posisi long dari 1.0810.
Sementara itu, pound sterling terus diperdagangkan dalam channel. Pound sterling hanya akan naik setelah bull mengendalikan level 1.2765. Tercapainya kembali kisaran ini akan meningkatkan harapan untuk pemulihan menuju 1.2810 dan 1.2850, setelah itu kita bisa membicarakan lonjakan menuju sekitar level 1.2720. Jika pasangan ini turun, bear akan mencoba mengambil kendali atas level 1.2680. Jika mereka berhasil, keluarnya harga dari kisaran ini akan merugikan posisi bull dan mendorong GBP/USD menuju titik terendah 1.2680, dengan potensi untuk terus turun menuju 1.2650.
