Sejak Januari 2016, Bank of Japan telah mempertahankan suku bunga di wilayah negatif dan menerapkan kebijakan moneter yang sangat longgar selama kurang lebih 30 tahun terakhir.
Terlepas dari tren inflasi, kepemimpinan Bank of Japan tampaknya membutuhkan sinyal yang lebih konkret dari pertumbuhan inflasi yang berkelanjutan di atas level target 2% sebelum mempertimbangkan pergeseran ke kebijakan yang lebih ketat.
Dalam pertemuan pertamanya di bulan April 2023, kepala Bank of Japan, Kazuo Ueda, menyatakan bahwa perubahan kebijakan yang signifikan tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat.
Ueda percaya bahwa "masih ada jalan panjang sebelum mencapai target inflasi 2%, dan ada kebutuhan untuk terus melonggarkan kebijakan moneter dengan sabar untuk mendukung perekonomian."
Para pelaku pasar yang mengamati dinamika yen sedang menunggu rilis (pada pukul 23:30 GMT) indeks harga konsumen di wilayah Tokyo. Karena Tokyo adalah kota terpadat di Jepang, para ekonom menganggap data ini, yang diterbitkan sebulan lebih awal dari indeks harga konsumen nasional, sebagai indikator inflasi konsumen yang paling penting. Jika data ternyata lebih buruk dari perkiraan dan nilai sebelumnya, maka akan memperkuat argumen yang mendukung untuk mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar Bank Sentral Jepang, dan yen kemungkinan akan melemah.
Data inflasi di zona euro yang diterbitkan Jumat lalu menunjukkan perlambatan dalam Indeks Harga Konsumen (IHK) tahunan di bulan Juli menjadi +5.3%, turun dari +5.5% di bulan sebelumnya. Namun, meskipun ada tren penurunan inflasi, target Bank Sentral Eropa sebesar 2% masih jauh dari target.
Para ekonom percaya bahwa ECB akan menaikkan suku bunga setidaknya sekali lagi tahun ini menjadi 4.50% dan, di masa mendatang, kemungkinan akan mempertahankannya pada tingkat yang relatif tinggi. Hal ini tidak diragukan lagi akan menjadi faktor positif bagi euro, terutama pada pasangan EUR/JPY.
Pasangan ini melanjutkan lintasan kenaikannya, terutama karena perbedaan kebijakan moneter ECB dan Bank of Japan. Dalam hal ini, pasangan ini juga menarik bagi investor jangka panjang yang menggunakan strategi carry-trade dan lebih memilih risiko rendah. Menurut pendapat kami, penembusan level tertinggi baru-baru ini di 159.45 dapat memicu pertumbuhan lebih lanjut.
Juga, ingatlah bahwa simposium ekonomi tahunan di Jackson Hole dimulai hari ini. Simposium ini akan menampilkan pidato dari para pimpinan dan perwakilan bank sentral dan ekonom global terkemuka. Pada hari Jumat, Ketua Federal Reserve Jerome Powell akan memberikan pidato pada pukul 14:05 WIB, diikuti oleh Presiden ECB Christine Lagarde pada pukul 20:00 WIB. Para pelaku pasar akan sangat memperhatikan pidato mereka, mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang prospek kebijakan moneter untuk Federal Reserve dan ECB.